TELUKKUANTAN - Sebanyak 10 perusahaan yang beroperasi di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau komit untuk mewujudkan 'zero fire' pada tahun 2016 ini. Sebagai bukti dari komitmen tersebut, perwakilan dari 10 perusahaan tersebut telah menandatangai kesepakatan bersama dengan Polres Kuansing, Jumat (5/2/2016) siang.

Adapun 10 korporasi tersebut yakni PT Duta Palma Nusantara beserta anak perusahaannya, PT Tri Bhakti Sarimas 1 dan 2, PT Citra Riau Sarana, Rimba Lazuardi. Sementara, PT RAPP sudah menandatangi MoU di tingkat provinsi Riau.

"Sebenarnya, kami mengundang 12 korporasi yang memiliki HGU atau HTI di Kuansing. Ternyata, dua perusahaan tidak hadir. PT RAPP sudah mengkonfirmasi ada rapat di kantor Pelalawan membahas hasil patroli udara kemaren," ujar Kasat Binmas Polres Kuansing, AKP Awaludin Syam kepada GoRiau.com, Jumat (5/2/2016) siang.

Sementara itu, lanjut dia, PT MAS anak perusahaan PT Wana Sari Nusantara tidak hadir tanpa alasan yang jelas.

Senada dengan Awal, Kapolres Kuansing AKBP Edy Sumardi P, SIk menyatakan kegiatan ini sebagai langkah awal dalam menindaklanjuti arahan Kapolda Riau dan Plt Gubernur Riau.

"Kita ingin, seluruh korporasi bertanggungjawab atas seluruh asetnya, terutama HGU atau HTI-nya. Jika ada terjadi Karlahut, maka korporasi tersebut akan dipidana sesuai undang-undang yang berlaku," ujar Edy.

Dikatakan Edy, untuk tahun ini Kuansing harus 'zero fire' dan itu menjadi tanggungjawab semua pihak, baik itu masyarakat, pemerintah dan perusahaan.

"Dengan adanya MoU ini, berarti seluruh perusahaan bersedia memenuhi SOP antisipasi Karlahut," ujar Edy.

Adapun SOP yang dimaksud Edy diantaranya pembuatan embung-embung, personil pemadaman yang cukup, peralatan pemadaman, mobil pemadamanan, menara pemantau api dan memberdayakan masyarakat sekitar.

"Apalagi saat ini sudah ada komunitas masyarakat gotong royong melawan api. Ini harus kita gerakkan bersama, sebab pertahanan yang baik adalah menyerang," ujar Edy.***