YULIANA, seorang perempuan berusia 32 tahun, tak hentinya mengucap syukur dengan apa yang dimilikinya sekarang. Dulu, pekerjaannya adalah petugas administrasi dengan pendapatan minim. Namun sekarang ia merupakan pemilik CV Mulia Jaya Makmur dengan sejumlah proyek telah dijalani. Local Business Development (LBD atau Pengembangan Usaha Tempaan) telah mengubah hidup dan nasibnya.

Mengenang perjalanannya, Yuliana menuturkan, tahun 2002 merupakan awalnya berkecimpung di LBD. Mengikuti lokakarya LBD (Local Business Development atau Pengembangan Usaha Tempatan) yang diberikan Chevron. Sebagai peserta, ia mendapat pelatihan dasar seperti etika bisnis, prinsip-prinsip keselamatan, perpajakan, pengelolaan usaha, dan proses pengadaan.

Saat itu, usianya baru menginjak 21 tahun. Gendernya sebagai perempuan dan minimnya pengetahuan tentang dunia usaha membuat banyak orang mempertanyakan kemampuannya untuk bekerja sebagai rekanan LBD. Banyak orang beranggapan bahwa LBD adalah dunianya kaum lelaki.

Kebulatan tekad Yuliana untuk menapaki dunia LBD membawanya menuju kesuksesan. Tentu saja kesuksesannya tidak terjadi sekejap mata. Butuh proses, ketekunan, semangat pantang menyerah dan tidak mudah putus asa. Berkat kerja kerasnya, ia akhirnya menuai hasil yang membanggakan. Dulu, membayangkan untuk punya kendaraan pribadi saja ia tidak berani. Tetapi kini ibu satu orang anak ini telah memiliki dua kendaraan pribadi dan satu pick-up untuk operasional usaha. Seiring meningkatnya status sosialnya, posisinya di mata keluarga, “Sekarang suara saya lebih didengar,” tuturnya dengan mata menerawang jauh.

''Banyak pelajaran berharga di LBD yang saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari,'' katanya. ''Saya semakin peduli akan kesehatan dan keselamatan, belajar memimpin dengan baik dan benar, belajar cara berkomunikasi, belajar bekerja keras dan memiliki integritas,'' tambahnya. ''Keluarga besar sangat bangga terhadap diri saya. Mereka selalu mendukung saya dalam segala hal.''

Yuliana melihat program LBD ini dapat mengubah banyak orang. Bukan hanya bagi kehidupannya pemilik usahanya saja. Masyarakat sekitar yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan dan kemampuan bisa belajar berbagai materi agar dapat mandiri serta bisa mencari penghasilan.

''Untuk setiap proyek LBD, saya bisa memperkerjakan enam hingga tujuh warga sekitar,'' ujarnya memberi contoh. ''Sungguh merupakan kebahagiaan yang luar biasa ketika saya dapat membantu menyejahterakan orang lain dengan memberikan pekerjaan.''

https://www.goriau.com/assets/imgbank/31082014/lbd-2jpg-1322.jpgYuliana di depan kendaraan kesayangannya. Sebuah pencapaiannya lewat LBD.Sekilas mengenai Local Business Development (LBD)

Local Business Development (LBD) merupakan komitmen Chevron untuk membina dan meningkatkan potensi bisnis perusahaan kecil atau koperasi tempatan melalui program kemitraan usaha berdasarkan asas kebersamaan yang saling menguntungkan.

Program LBD merupakan bagian dari Corporate Responsibility (tanggung jawab perusahaan), yang meliputi Karyawan, K3L (Keselamatan, Kesehatan dan Lindungan Lingkungan), Etika Bisnis, Investasi Sosial (lebih populer dikenal sebagai CSR atau Corporate Social Responsibility), Pengelolaan Rantai Suplai (salah satu aplikasinya adalah program LBD), Hak Azasi Manusia, dan Pelibatan Pemangku Kepentingan

Selain itu, program LBD juga bertujuan untuk membuka lapangan kerja dan akses bisnis, mengembangkan UKM tempatan, dan mendukung program pemerintah dalam pembinaan usaha kecil menengah.

Program LBD merupakan kebijakan strategis perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah (UKM) yang menopang perekonomian Indonesia. Pemberdayaan UMKM akan mendukung peningkatan produktivitas, penyediaan lapangan kerja yang lebih luas, dan peningkatan pendapatan bagi masyarakat tempatan yang masih berada di bawah garis kemiskinan.

Beberapa permasalahan yang masih dihadapi oleh UKM adalah rendahnya kualitas sumberdaya manusia seperti kurang terampilnya SDM dan kurangnya jiwa kewirausahaan, rendahnya penguasaan teknologi, minimnya informasi dan ketidaktahuan tentang sistem manajemen perusahaan. Masalah SDM ini dapat diatasi dengan memberikan pelatihan serta bimbingan seperti yang diberikan dalam prorgam LBD Chevron ini. (adv)Fakta-fakta seputar LBD:

* Diluncurkan pada tahun 2001, Program Local Business Development (LBD atau Pengembangan Usaha Tempatan) bertujuan untuk membina dan meningkatkan potensi bisnis koperasi/perusahaan kecil tempatan melalui program kemitraan--berdasarkan azas kebersamaan yang saling menguntungkan--sehingga menjadi pengusaha yang andal, profesional, kompetitif di Riau maupun Indonesia secara umum* Karakterisktik * Pengusaha/koperasi kecil/menengah tempatan, utamanya dari area terdekat (kecamatan yang sama dengan lokasi proyek).* Risiko rendah – menengah bagi CPI maupun pekerja/rekanan * Teknologi sederhana – menengah * Nilai: max 500 juta /paket* Jumlah rekanan aktif:* 2001 = 128 rekanan * 2014 = 1.020 rekanan

* Total transaksi Juli 2001 – Juli 2014: Rp 871 miliar, dengan lebih dari 5.000 proyek dan 45 juta jam kerja tanpa kecelakaan.* Pelatihan: Keselamatan & Kesehatan Kerja, Ketrampilan Teknis, Manajemen Proyek, Pengelolaan Keuangan, dll* Pada 2008, Pemerintah RI, lewat Kementerian ESDM, menganugerahkan Padma Award kepada Chevron atas kepedulian dan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat tempatan, utamanya lewat program Local Business Developmet (LBD), yang memberikan kesempatan bagi unit bisnis/perusahaan kecil masyarakat tempatan untuk tumbuh dan berkembang secara profesional.