MAKASSAR, GORIAU.COM - Anggota Kompi senapan B Yonif 721/ Mks, Prada Yuliandi, tewas terkena tembakan di bagian perut. Peristiwa ini menyusul bentrokan sebelumnya antara seorang anggota Kodim 1401/Majene dengan anggota Patmor Polres Polewali Mandar yang mengamankan jalannya balapan.

Pihak Kodam Wirabuana menyebut pengamanan kepolisian di arena balap berlebihan. Kericuhan di arena balapan, Stadion Pekkabata, Kabupaten Polewali Mandar itu disebabkan salah seorang anggota Kodim 1401 Majene, Praka Lasksmoni, tidak terima saat didorong anggota Patmor Polres Polman, dan berujung pada pengeroyokan.

"Kejadian siang tadi di kegiatan road race, di antara penonton ada anggota kami dari Kodim Majene, mungkin ketika menonton terlalu di tengah, kemudian ditegur dan didorong anggota Patmor Polres. Lalu anggota kami bilang jangan begitu karena kita juga sesama anggota, tapi mereka mendatangi dan memukuli anggota kami. Mungkin anggota kami yang salah, tapi tindakannya kami rasa over acting, oleh itu kami menyesalkannya," ujar Kasdam VII Wirabuana Brigjen TNI Kurnia Dewantara dalam keterangan persnya di rumah jabatan, di jalan Sungai Tangka, Makassar, Minggu (30/8/2015).

Setelah keributan di arena balap tersebut, Kapolres dan Kasdim melakukan pertemuan guna menyelesaikan kasus tersebut. Sekitar pukul 16.00 WITA, lanjut Kurnia, tiba-tiba terdengar letusan dan ditemukan Prada Yuliadi anggota Yonif 721 Makassar terkapar dengan bekas tembakan di perutnya. Korban sempat dilarikan ke RSUD Polman tapi nyawanya tidak tertolong.

"Penyebab tertembaknya dan pelaku penembakan masih diselidiki, kalau kejadian pertama jelas korban dan pelakunya, kalau kejadian kedua yang menewaskan Prada Yuliadi masih diselidiki. Pada kejadian pertama mungkin anggota kami yang salah, tapi tindakan polisi kami rasa over acting," ujar Kurnia.***