JAKARTA, GORIAU.COM - Menteri BUMN, Dahlan Iskan, tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya atas persetujuan DPR yang memberi restu ke pemerintah mengambil alih PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum. Inalum telah 30 tahun dikuasai Jepang.

''Ini sejarah penting kita putuskan malam ini, 1 November beberapa hari lagi dan perusahaan ini jadi milik Indonesia sepenuhnya,'' kata Dahlan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (22/10) malam.

Di tempat yang sama, Menteri Perindustrian, MS Hidayat, juga sumringah atas keputusan pemerintah dan DPR. ''Lega sekali saya, ini pekerjaan dari dua tahun lalu akhirnya selesai,'' kata Hidayat ditempat yang sama.

Mantan ketua umum Kadin ini menuturkan, Komisi VI juga telah setuju pembayaran Inalum sebesar USD 558 juta. Pemerintah bahkan telah menyiapkan batas maksimal pendanaan sebesar Rp 7 triliun.

''Itu kami telah usulkan secara resmi. Kalau berjalan dengan baik, penandatanganan (pengambil alihan) akan kami lakukan 25 Oktober,'' katanya

Menurut Hidayat, ke depannya dia bersama pemerintah akan terus meningkatkan kinerja karyawan.

''Ada 2.000 karyawan mereka selama ini terlatih harus ditingkatkan. Mereka dari putra terbaik yang sudah terpilih selama ini,'' tutupnya.

3 Direksi Jepang Dipecat

Pada 25 Oktober 2013 ini akan dilakukan pengakhiran kerja sama dan akan segera dilakukan transfer dana sebesar USD 558 juta pembelian Inalum.

Hidayat mengatakan setelah Inalum jatuh ke tangan Indonesia, yang pertama akan dilakukan adalah rapat umum pemegang saham. Salah satu agendanya mengganti direksi yang ada. Menurut Hidayat, setidaknya ada 3 direksi yang akan diganti.

''Tanggal 1 November akan beralih ke BUMN. Tapi sebelumnya kita melakukan pergantian direksi yang asalnya dari Jepang, dan unsur-unsur yang terkait. Ada 3 itu direksi Jepang,'' katanya Hidayat.

Hidayat mengaku telah mengantongi 3 nama anak bangsa yang akan menggantikan direksi dari Jepang. Namun Hidayat enggan menyebutkan namanya.

''Namanya sudah ada, jangan spekulasi dulu. Pokoknya kita siapkan anak anak bangsa. Pertama kita akan konsolidasi manajemen baru masuk dirut harus diganti. Tiga orang Jepang diganti. Kita memilih putra baik bangsa Indonesia. Udah ada namanya. Kami memilih terbaik. Direksi dari Indonesia,'' tutupnya.***