PEKANBARU - Pangkalan Udara (Lanud) TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Provinsi Riau sudah menstandby-kan armadanya untuk membantu keperluan pasca tabrakan Kapal USS John S Mccain (DDG) 56 dengan MV Alnic MC berbendera Liberia di timur Selat Malaka, Senin (21/8/2017) pagi tadi.

Armada udara yang distandby-kan tersebut bertujuan bila sewaktu-waktu dibutuhkan bantuan dari Angkatan Udara (AU) yang bermarkas di Kota Pekanbaru tersebut. Hal ini diungkapkan langsung oleh Komandan Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin Marsma Age Wiraksono, Senin siang.

"Saat ini jajaran TNI AL sedang melaksanakan SAR (Search And Rescue) dengan KRI maupun helikopter. Karena itu, sementara TNI AU standby jika dibutuhkan," terangnya. Apalagi lokasi kecelakaan dua kapal itu berada cukup jauh dari pangkalan udara (di Pekanbaru," red).

Informasinya, ada 10 kru kapal yang hilang dan masih dalam pencarian. Sementara itu USS John S Mccain mengalami kerusakan dibagian buritan lambung kiri (Kapal, red) pasca tabrakan tersebut. Angkatan Laut Indonesia pun langsung bergerak cepat, begitu mendapat laporan ini.

Danlantamal IV Laksma TNI R Eko Suyatno juga sudah berkoordinasi dengan jajaran gugusan Keamanan Laut Barat (Guskamlabar) serta jajaran Pos Angkatan Laut Berakit, Posal Lagoi, dengan menurunkan KRI Cucut-886, KRI Parang-647 serta satu helikopter 409, serta unsur Patkamla Lantamal IV, untuk membantu melaksanakan SAR dan mencari korban.

Selain itu, Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA) dan Royal Malaysian Navy (RMN) juga mengerahkan satu kapal dan dua fast boat dalam upaya yang sama. Bahkan Singapura juga menurunkan Police Coast Guard (PCG) dan Royal Singapure Navy (RSN), melibatkan RSS Gallant dan RSS Resilence serta Basking Shark SAR.

Selain itu Lantamal IV juga sudah berkoordinasi dengan instansi lingkungan hidup, sebagai upaya pencegahan terhadap kemungkinan adanya tumpahan minyak pasca insiden tabrakan dua kapal ini. Demikian informasi yang beredar dari Dispen Lantamal IV. ***