SELATPANJANG, GORIAU.COM - Setiap Imlek, banyak warga dari luar negeri seperti Australia, Thailand, Singapore, dan Malaysia datang ke Selatpanjang. Mereka hanya ingin mengikuti tradisi perang air yang sering dilakukan selama 6 hari setelah Imlek.


Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua PSMTI Kepulauan Meranti, Grace SAg, beberapa waktu lalu. Grace mengatakan, pengalaman yang sudah-sudah banyak warga luar negeri yang datang ke Selatpanjang.
"Hanya ingin ikut perang air, mereka rela menghabiskan banyak uang. Ini bisa meningkatkan perekonomian di Meranti," kata Grace.
Perang air sendiri sudah menjadi tradisi, untuk itu Grace juga berharap agar semuanya bisa menjaga ketertiban dan keamanan sehingga terkesan di hati para pendatang.
Dapat disampaikan pula, perang air yang dimaksud adalah perang yang menggunakan air setiap sore hingga malam hari, selama 6 hari setelah Imlek. Biasanya warga tionghoa menggunakan becak untuk konvoi sepanjang Jalan Kota Sagu.
Selama di perjalanan pula, warga berperang air. Terkadang ada juga yang menyediakan air di pinggir jalan untuk menyirami warga yang sedang konvoi. Mereka ada yang menggunakan air mineral kemasan gelas, kantong yang diisi air, dan senapan air. Semuanya larut dalam kegembiraan meski basah kuyup.(zal)