PEKANBARU - Anggota Komisi VIII DPR RI, Desy Ratnasari meminta Dinas di Kabupaten/Kota serta Provinsi Riau agar lebih memaksimalkan pengawasan terhadap yayasan dan panti.

Hal ini buntut dari kasus kematian anak panti milik Yayasan Tunas Bangsa, yang belakangan jadi perbincangan hangat hingga ke pusat. Mantan artis yang terkenal dieranya ini pun angkat bicara terkait polemik tersebut.

"Kita minta Dinas Sosial Kota/Kabupaten dan Provinsi lebih meneliti apakah benar adanya pelaksanaan kegiatan, dan mengevaluasi yayasan serta panti yang tidak di bawah pemerintah, melainkan swasta," ujarnya.

Itu ditegaskan Desy saat kunjungan seharinya bersama rombongan Komisi VIII DPR RI ke Pekanbaru, Kamis (9/2/2017). Mereka sengaja datang ke Kota Bertuah untuk mengetahui langsung duduk masalah Yayasan Tunas Bangsa tersebut.

Ia berharap dengan kinerja maksimal dari Dinas Sosial, maka ke depan kasus seperti Yayasan Tunas Bangsa ini bisa diantisipasi. "Harus dicek secara berkala, sehingga kejadian seperti ini dapat dihindari ke depannya, jangan sampai ada korban lagi," tegas dia.

Selain menyinggung soal pengawasan, Desy juga meminta agar Dinas Sosial bisa menertibkan secara administrasi terhadap izin pendirian yayasan dan panti yang bakal dioperasionalkan, seperti halnya Yayasan Tunas Bangsa.

Baca Juga: Seorang Lansia Mantan Penghuni Panti Yayasan Tunas Bangsa Meninggal Dunia di RS

Selain Desy Ratnasari dan anggota lainnya, hadir pula Ketua Komisi VIII, Ali Taher Parasong. Rombongan ini juga mendatangi Mapolresta Pekanbaru untuk bertemu Kapolda Riau Irjen Zulkarnain serta Kapolresta Pekanbaru, Kombes Susanto.

"Kita ke sini menanyakan soal kasus itu. Yang jelas kepolisian (Polresta Pekanbaru) sudah memaparkan apa yang sudah dan sedang berjalan soal kasus Yayasan Tunas Bangsa, semoga cepat selesai dan cepat dapat kepastian hukum," sebut Desy Ratnasari.

Pertemuan ini berlangsung tertutup, bahkan tersangka LN alias Lili selaku pemilik Yayasan Tunas Bangsa juga dihadirkan kehadapan anggota komisi untuk memberikan penjelasan. ***