PEKANBARU - Pasca ditemukannya lima anak panti Yayasan Tunas Bangsa, yang sempat disembunyikan tersangka LN alias Lili, Selasa (31/1/2017) malam, tim Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Pekanbaru langsung melakukan pengembangan guna mencari beberapa anak lainnya yang masih disembunyikan.

Berdasarkan keterangan dan pengakuan salah seorang anak berusia 7 tahun, tim PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru langsung berangkat menuju wilayah Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.

"Menurut keterangan salah seorang anak, diduga ada empat anak lainnya yang masih disembunyikan tersangka di salah satu tempat di Kecamatan Rumbai," kata Kanit PPA Satreskrim Polresta Pekanbaru, AKP Juniasti kepada GoRiau.com (GoNews Grup), Selasa malam melalui selularnya.

Sampai berita ini diturunkan, GoRiau.com (GoNews Grup) belum mendapat informasi lebih lanjut terkait mencarian empat anak panti Yayasan Tunas Bangsa yang masih disembunyikan oleh tersangka Lili.

Sebelumnya, pihak Polresta Pekanbaru telah mengamankan lima orang anak yang selama ini diasuh secara tak layak di panti asuhan Tunas Bangsa, jalan Bukit Rahayu, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.

Setelah menetapkan pemilik yayasan, Lili sebagai tersangka, lima orang anak lainnya yang sempat disembunyikan oleh tersangka, akhirnya diserahkan suami tersangka, GH alias Idang (51) ke Polresta Pekanbaru, Selasa (31/1/2017) malam.

Hingga saat ini, total ada 10 anak panti asuhan Yayasan Tunas Bangsa yang telah diamankan dan ditempat sementara di rumah aman Dinas Sosial (Dissos) Riau untuk memulihkan trauma dan psikis anak-anak yang rata-rata berusia 1 hingga 7 tahun.

BACA JUGA:

. Simak Pengakuan 5 Bocah Malang yang Selama ini Berada di Panti Asuhan Tunas Bangsa Pekanbaru

. Sempat Disembunyikan, 5 Anak Panti Asuhan Tunas Bangsa Akhirnya Diserahkan Suami Tersangka ke Polresta Pekanbaru

Yang lebih memilukan, selain diperlakukan tak 'manusiawi' dan mendapat fasilitas yang sangat tidak layak, anak-anak malang tersebut juga dipekerjakan sebagai pengemis oleh tersangka. 

Hal itu terungkap, setelah salah satu dari lima anak yang akhirnya diserahkan Idang, mengaku kepada penyidik PPA Polresta Pekanbaru. Tak hanya disuruh mengemis, anak-anak itu kerap diperlakukan kasar hingga dianiaya oleh tersangka.***