DUMAI, GORIAU.COM - Sulitnya memperoleh gas elpiji di Dumai, baik untuk ukuran 3 kilogram dan 12 kilogram dikeluhkan masyarakat. Hal tersebut juga diakui para agen resmi yang beroperasi di Dumai seperti PT Nur Sembilan Baruada, selaku agen resmi gas elpiji 12 kilogram dari Pertamina. 

Pimpinan PT Nur Sembilan Baruada, Badaruzzaman, kepada GoRiau.com Jumat (7/2/2014) mengakui sulitnya masyarakat memperoleh gas dikarenakan kebutuhan akan gas elpiji di Dumai kian bertambah."Jika masyarakat ingin memperoleh gas harus memesan terlebih dahulu satu hari sebelumnya, karena setiap pasokan gas elpiji datang ke gudang penyimpanan langsung habis," ungkapnya.Namun pihak Pertamina melalui Marketing Releation wilayah Riau, Donny kepada GoRiau.com saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya menyebutkan bahwa suplay gas elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram untuk wilayah Dumai melalui SPPBE menuju agen dalam kondisi normal dan sesuai kuota yang telah ditetapkan pemerintah."Pada gudang agen resmi pangkalan resmi stok dalam kondisi aman, jika ada kekosongan stok disalah satu pangkalan biasanya karena suplay dari agen sedikit terhambat karena faktor teknis operasional seperti armada," ungkapnya.Telah dua pekan ini gas LPG menjadi 'rebutan' para konsumen yang notabene sudah menjadi kebutuhan mendasar. Tidak hanya Gas LPG subsidi 3 (tiga) kilogram (kg) yang menjadi 'barang' langka ditemukan di pasaran, gas LPG 12 Kg juga ikut-ikutan sulit ditemukan. Kondisi ini membuat masyarakat 'menjerit'. Hal itu memicu masyarakat untuk minta dikembalikan kepada penggunaan minyak tanah sebagai kebutuhan dasar dalam rumah tangga.Kondisi ini tentunya berbanding terbalik dengan komitmen pemerintah dalam merealisasikan program konversi dari minyak tanah ke gas LPG, yang tentunya mempermudah masyarakat memperoleh bahan bakar untuk digunakan sebagai kebutuhan memasak tersebut disamping alasan ekonomis serta deretan alasan lainnya. Hal yang pasti, konversi bukan bertujuan membuat masyarakat semakin susah.Sebagaimana dituturkan oleh salah seorang pengguna gas LPG, Am (37), warga Kelurahan Rimba Sekampung yang mengaku sangat kesulitan menemukan gas LPG, serta mengeluhkan tentang lemahnya peranan pemerintah mengatasi persoalan ini."Hampir 5 (lima) hari saya mencari gas LPG namun belum juga didapat. Tidak hanya satu atau dua agen gas LPG yang sudah saya datangi, hampir keliling Kota Dumai, namun sangat sulit ditemukan. Seharusnya kondisi ini cepat diatasi oleh pemerintah. Sampai sekarang saya lihat belum ada peran pemerintah untuk mengatasi persoalan ini . Kita disuruh menggunakan gas LPG namun dibuat makin susah,"keluh Am pengguna gas LPG 12 Kg ini.Senada dengan penuturan Am, salah seorang pengguna gas LPG 3 kg, Sugeng mengeluhkan langkanya gas LPG 3 Kg di pasaran."Sudah 10 agen dan kios-kios yang biasanya menjual gas LPG 3 kg saya datangi, namun jawaban mereka sama 'gas lagi kosong'. Kalau seperti ini sebaiknya dikembalikan lagi pada posisi semula, yaitu menggunakan minyak tanah. Jangan pakai konversi-konversi an kalau hanya bertambah susah," kata Sugeng.(egy)