PEKANBARU - Ketua Umum Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Kepulauan Meranti (IPMK2M) Pekanbaru, Guntur Yurfandi angkat bicara terkait dengan informasi yang beredar tentang 'ditunggangi' kepentingan pihak luar.

Guntur menjelaskan tentang kondisi IPMK2M, ia juga menegaskan IPMK2M tidak pernah ditunggangi oleh kepentingan pihak luar.

"Terkait dengan tuduhan adanya kepentingan pribadi, itu tidak benar," tegas Guntur, Kamis (28/1/2021) siang.

Memang diakuinya, akhir-akhir ini IPMK2M tidak terlalu aktif untuk membuat kegiatan-kegiatan, hal ini tidak terlepas dari kondisi pandemi Covid-19 terakhir. IPMK2M melakukan kegiatan seperti melakukan advokasi terhadap kasus-kasus yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti seperti kasus Rustam atas dugaan bakar lahan dan juga advokasi terkait beasiswa kawan-kawan mahasiswa Kepulauan Meranti.

"Untuk menjalankan program kerja IPMK2M terhambat dengan banyaknya pengurus yang berada di kampung. Untuk membuat kegiatan tatap muka itu sulit karena kondisi Covid-19," ujarnya.

Selanjutnya secara pribadi Guntur meminta maaf kepada kepada seluruh pengurus IPMK2M dan kawan-kawan kecamatan terkait kurangnya koordinasi di internal IPMK2M, ini disampaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti isu yang beredar.

"Terkait dengan isu Jembatan Selat Rengit itu merupakan kewajiban moral saya selaku ketua IPMK2M untuk turut serta memperhatikan kondisi di Meranti sehingga saya meminta komitmen seluruh stakeholder untuk menjelaskan kepada masyarakat Meranti apa problem sehingga proyek tersebut terbengkalai. saya tidak pernah menyerang personal bupati melainkan meminta dengan komitmen pemerintah daerah Meranti terkait proyek terbengkalai tersebut," ungkapnya.

Suksesnya pembangunan di Kepulauan Meranti, sambung Guntur, tentu menjadi harapan kita semua. kalau ada proyek bermasalah tentu ini tugas pihak penegak hukum yang menyelesaikannya.

"Sekali lagi saya tidak pernah menyerang dan memeras bupati secara personal dan dikaitkan dengan ditunggangi kepentingan pihak luar itu tidak benar," pungkasnya.

Kedepannya Guntur berkomitmen untuk terus berkomunikasi ke semua pihak agar tidak terjadi lagi kesalahpahaman.***