JAKARTA - Holywings sedang jadi pembicaraan publik terkait promosi minuman alkohol gratis setiap Kamis untuk mereka yang bernama 'Muhammad' dan 'Maria'. Banyak pihak yang menyayangkan dan mengkaitkannya dengan unsur agama.

Holywings pun sudah minta maaf atas perbuatannya dan menyatakan bahwa promosi itu dibuat tanpa sepengetahuan manajemen. Tim promosi pun disebut telah ditindaklanjuti dengan sanksi berat.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Hukum dan HAM PP Pemuda Muhammadiyah, Razikin, mengatakan bahwa pihak Holywings terlalu berani melakulan tindakan itu, seolah menantang keberanian umat Islam khususnya. "Holywings akan menanggung resiko hukum dan bisnis sekaligus atas kebodohannya sendiri," ujarnya kepada GoNews.co, Sabtu (25/6/2022).

Razikin juga mengingatkan pihak Holywings dan siapapun juga yang membuka bisnis di Indonesia agar tidak bermain-main dengan persoalan SARA. "Karena masalah SARA ini akan memicu kemarahan dan gelombang perlawanan," katanya.

Yang perlu diingat kata Dia, meskipun Agama suatu institutio divina yang menyimpan keilahian dan kesucian, namun agama juga sebagai institutio humana terkadang mampu memicu kekerasan tanpa belas kasihan dan menciptakan gerak massa paling kolosal dan memekikkan perang dan pertumpahan darah.

"Hal tersebut yang menerangkan kenapa, tindakan penodaan Agama menjadi persoalan serius, ummat Islam tidak pernah mempersoalkan Holywings dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia, termasuk menjual minuman beralkohol sekalipun, namun akan menjadi masalah serius ketika berurusan dengan persoalan Agama," tegasnya.

"Tentu, setelah Polri telah menetapkan beberapa pelaku sebagai tersangka, hal itu harus kami hormati sebagai warga Negara yang taat hukum, kami berharap umat Islam dapat menahan diri dan tidak ada kelompok masyarakat yang melakukan tindakan main hakim sendiri, pada kasus Holywings ini," tambahnya.

Dengan kejadian ini kata Razikin, kita diuji ketenangan mental dan kita bereaksi dan emosi yang berlebihan atau tidak, penodaan terhadap Agama khsusunya sudah sering terjadi bukan hanya di Indonesia, dan para pelakunya selalu berakhir secara tragis, karena Agama Islam dijaga langsung Allah SWT. "Konsep ini harus kita pegang teguh sebagai insan yang beriman," pungkasnya.***