PEKANBARU - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia, Seto Mulyadi atau yang dikenal dengan sapaan Kak Seto, Selasa (31/1/2017) siang ini rencananya tiba di Pekanbaru, Provinsi Riau.

Kedatangannya kali ini untuk mengetahui persis soal kasus yang menimpa almarhum M Zikli, balita 18 bulan yang meninggal dunia diduga secara tak wajar setelah dititipkan di Panti Asuhan yayasan Tunas Bangsa, beralamat di Jalan Bukit Rahayu (Singgalang V) Tenayan Raya.

Menurut Ketua LPA Riau, Ester Yuliani, Kak Seto rencananya tiba di Pekanbaru siang ini pukul 11.00 WIB. Ia dan rombongan lalu akan langsung mendatangi Dinas Sosial (Dissos) untuk bertemu anak-anak panti yang ditempatkan sementara di sana.

"Nanti bertemu anak-anak korban Panti Tunas Bangsa di sana, akan ada hiburan dan dongeng sebentar, setelah itu ke Polda Riau dan dilanjutkan melihat kondisi ke lokasi Panti Asuhan (Tunas Bangsa, red)," ujarnya, Selasa pagi.

Kasus meninggalnya M Zikli memang sudah sampai ke telinga Seto Mulyadi atau Kak Seto. Ini seketika jadi perhatian publik, apalagi hasil Sidak menemukan bahwa para penghuninya ditenggarai tidak diperlakukan secara layak.

Sejauh ini kepolisian sudah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pemilik yayasan, Lili. Kasus tersebut kini tengah diselidiki Polresta Pekanbaru, Riau, untuk mendalami apakah Zikli meninggal akibat mengalami kekerasan.

Tidak cuma di panti anak saja, dugaan ketidakberesan Yayasan Tunas Bangsa juga terkuak dari panti-pantinya yang lain, seperti di Jalan Lintas Timur KM 20 dan di Jalan Cendrawasih, di mana penghuninya yang mayoritas jompo dan pengidap gangguan jiwa diperlakukan kurang pantas.

Seluruhnya kini sudah dievakuasi ke tempat yang lebih layak, salah satunya di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru. Selain itu polisi juga sudah memasang garis polisi di panti anak tempat Zikli dititipkan. ***