DUMAI - Kondisi udara akibat asap kebakaran lahan sangat mengkhawatirkan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) minta Dinas Pendidikan Kota Dumai untuk meliburkan aktifitas belajar mengajar di sekolah.

Anggota DPRD Kota Dumai, Johannes MP Tetelepta meminta Dinas Pendidikan untuk mengambil keputusan yang tegas terkait kondisi kesehatan pelajar.

"Dinas Pendidikan harus meliburkan siswa selama beberapa hari kedepan, dikarenakan kualitas udara semakin buruk akibat dampak asap kebakaran lahan dan hutan ini," kata Johannes kepada GoRiau.com, Selasa (10/9/2019).

Dikatakan politisi partai Gerindra tersebut, memulangkan anak saat berada di sekolah sendiri dapat menimbulkan dampak lain, seperti pelajar tingkat SMP dan SMA yang keluyuran dikarenakan tidak dijemput orang tua.

"Selain itu bisa berdampak terhadap kecelakaan lalu lintas akibat pelajar yang keluyuran, dimana siswa SMA di Dumai banyak yang menggunakan sepeda motor," katanya.

Meliburkan siswa beberapa hari kedepan dengan kondisi udara saat ini sangat perlu dilakukan oleh pihak sekolah, dikarenakan kualitas udara tidak bagus dapat dirasakan.

"Contohnya hari ini, meskipun hujan turun sore tadi, namun asap masih muncul, bahkan partikel hasil kebakaran terasa dan mengganggu pandangan," katanya kembali.

Selain itu, dikatakannya juga, apabila kualitas udara sudah mulai membaik, sekolah dapat memberitahu orang tua dan murid untuk dapat melaksanakan aktifitas belajar mengajar.

"Dalam waktu yang ditentukan kualitas udara mulai membaik aktifitas belajar mengajar kembali dilaksanakan dan pihak sekolah bisa menyampaikan kepada orang tua siswa baik melalui group whatsapp yang dibentuk oleh walikelas," katanya mengakhiri. ***