SELATPANJANG - Pemkab Kepulauan Meranti melalui Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) memberi bantuan benih padi ke petani. Saat ini, benih tersebut sudah ditanam dan menunggu waktu panen.

Endang Purwati SP, Kasi Perbenihan dan Perlindungan Tanaman DKPTPP kepada GoRiau mengatakan, jenis benih unggul yang diberikan ke petani adalah Batang Piaman. Benih itu cocok untuk persawagan di Kepulauan Meranti.

"Petani suka, berasnya enak," kata Endang.

Benih tersebut berjumlah 25 ton yang didatangkan dari Bukittinggi Sumatera Barat. Telah dibagikan ke 26 desa di 7 kecamatan se Kepulauan Meranti pada Bulan Agustus 2018 yang lalu. Sementara dua kecamatan lain, Tebingtinggi dan Tebingtinggi Barat, tidak ada sawah.

Untuk benih unggul ini, sejak tanam hingga panen, membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Hanya saja, di Kepulauan Meranti, setiap tahun petani menanam padi hanya satu kali. Sebab, selaku wilayah tadah hujan, ketersediaan air untuk pertanian tergantung pada musim.

"Petani menanam saat musim hujan. Desember kita sudah panen," kata Endang lagi.

Bibit 25 ton itu diperkirakan bisa ditanami di lahan seluas 1.000 hektar. Namun, untuk keseluruhan lahan persawahan yang produktif di Kepulauan Meranti lebih 4.000 hektar. "Sebagian lagi menggunakan benih lokal. Namun usia tanaman hingga bisa panen sekitar 7 bulan," ungkap Endang.

Sebelumnya, disampaikan Sekretaris DKPTPP Sri, selain memberikan bantuan 25 ton benih, DKTPP juga memberikan sejumlah bantuan prasarana dan sarana pendukung pertanian. Adapun jenis bantuan tersebut berupa Jalan Usaha Tani (JUT) untuk di Desa Teluk Buntal, Melai, Repan dan Desa Sungaitohor Barat.

"Rata-rata panjang JUT mencapai 1,5 kilometer. JUT ini memudahkan para petani untuk mengangkut hasil panennya," kata Sri.

Selain itu, tambah Sri, DKTPP juga membangun 1 unit gudang mesin giling padi di Desa Topang.

Sementara itu, Kepala Desa Topang, Syamsuharto mengapresiasi upaya Pemkab Kepulauan Meranti dalam membantu para petani di desanya. Menurutnya, bantuan gudang mesin giling padi dan perluasan area persawahan di Topang sangat membantu warga.

Saat ini kata Syamsuharto, sawah di desanya sudah hampir mencapai 400 hektar. Sebelumnya, luas sawah di Desa Topang hanya sekitar 330 hektare saja. ***