DURI - Penghuni komplek rumah Cluster Aquatic II di Jalan Stadion, Kelurahan Air Jamban mengeluhkan pelayanan pihak developer yang seolah tak bertanggung jawab atas kewajibannya kepada konsumen yang sudah membeli rumah hunian tipe 62 seharga Rp 335 juta dengan cara cash.

Dikatakan salah seorang konsumen Aquatic II kepada GoRiau.com, pemukiman yang menjadi salah satu perumahan elit di Kecamatan Mandau, Bengkalis, Riau ini awalnya memang menjadi pilihan banyak orang termasuk dirinya untuk membeli karena tipe minimalis serta sangat mengesankan dan lingkungannya nyaman.

Dirinya membeli rumah dari PT Asri Interindo tersebut dengan lunas diawal sebelum menempati rumah itu sekitar 29 Juli 2016 silam. Dan pihak developerpun berjanji 3 hari setelah pelunasan, dia sebagai pembeli akan dibawa ke notaris Neni Yusiana untuk dilakukan AJB (Akta Jual Beli) antara pihak developer sebagai penjual dan dirinya bersama istri sebagai pembeli.

Sayangnya, janji pihak developer tersebut hanya untuk menyenangkan hatinya saja yang sudah melunasi rumah tipe 62 yang dibelinya melebih standar harga rumah tersebut yakni Rp 380 juta. Notaris yang ditunjukpun tak dapat berbuat apa-apa karena rumah atas nama Istrinya tersebut belum di roya kan oleh Developer dan belum ada permintaan untuk dilakukan AJB atas nama yang dimaksud. Beberapa bulan berlalu tidak juga ada jawaban dari pihak developer.

"Bahkan saat kita datangi kantornya, karyawannya itu juga ikutan lari, Cece yang istrinya Pak Eka yang punya perusahaan itu juga hanya janji-janji saja. Justru sekarang sudah sulit dihubungi, di sms atau di wa ga ada respon, di telpon sering tidak diangkat, di datangi ke kantornya selalu tidak ada, padahal kita hanya menuntut hak kita. Rumahkan sudah kita lunasi sebelum ditempati, mana SHM (sertifikat hak milik) nya," katanya dengan nada kesal merasa di permainkan oleh pihak Developer.

Dikatakan konsumen yang minta namanya tidak disebutkan ini, tidak hanya dirinya saja yang membeli rumah Aquatic II itu dengan pembelian lunas di awal. Beberapa tetangganya juga sama dengan alasan tidak ingin ribet dan lama dalam proses kepemilikan SHM. Kenyataannya justru yang mereka takutnya malah terjadi, sudah hampir setahun melunasi rumah tersebut sampai hari ini belum mendapatkan SHM.

"Kami saja merasa ditipu dengan tidak ada kepastian dari pihak developer ini, lalu bagaimana dengan yang kredit ya. Apakah sama juga nantinya. Bahkan sampai sekarang kita masih belum tahu apa alasan developer ini tidak mengeluarkan SHM kita, kewajiban kita sudah kita tunaikan kok, ya tolonglah berikan hak kita," ucapnya lagi yang masih tak habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan pihak developer kepadanya dan para tetangganya.

Ternyata kewajiban lainnya developer juga banyak yang tidak ditunaikan. Tidak hanya soal SHM yang belum diterima pembeli rumah Aquatic II saja, tetapi Air Bersih, Jalan di Faving Blok dan pasang CCTV on 24 jam. "Ketua komplek sudah beberapa kali mengeluhkan itu kepada developer. Tidak direspon juga, bahkan rencananya akan membuat Somasi ke 3 untuk Developer ini," tuturnya lagi.

Menurut konsumen ini, jika tidak ada itikat baik dari Developer, maka dirinya bersama para tetangga yang lainnya akan membawakan masalah ini ke jalur hukum, karena dia merasa sudah ditipu oleh pihak developer.

"Bahkan ada yang sudah 3 tahun lunas belum dapat SHM juga. Kalau developer tidak respon juga, kami akan melaporkan developer ke Polda Riau. Karena sekarang Direktur perusahaan tersebut berdomisili di Pekanbaru, kita sudah coba komunikasikan baik-baik kok, tapi tidak ada respon hanya janji-janji saja," tutupnya.

Sementara itu, Eka yang disebut-sebut sebagai Pimpinan PT Asri Interindo saat dikonfirmasi GoRiau.com, tidak bisa ditemui di kantornya karena sedang tidak berada di ditempat. Bahkan nomor hp nya 08127590*** juga tidak dapat dihubungi.

"Bapak dan ibuk sedang tidak ada di tempat. Ada keperluan apa, nanti saya sampaikan agar mereka yang menghubungi langsung. Kalau boleh tahu siapa nama konsumen Aquatic tersebut," ujar stafnya di kantor developer PT Asri Interindo, Selasa (16/5/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.

GoRiau.com juga sudah mencoba mengkonfirmasi melalui pesan LINE saudara Eka, namun tak kunjung ada jawaban. Sementara nomor kontak wartawan GoRiau.com yang diminta stafnya sudah disimpan Eka, dengan bukti nomor tersebut diterima dalam pertemanan LINE. ***