PEKANBARU – SPR Langgak selaku operator lapangan minyak WK Langgak diminta untuk mengantisipasi terjadinya oil spill atau tumpahan minyak dari Blok West Kampar. Itu karena operator sebelumnya tidak lagi mengoperasikan blok minyak tersebut.

Blok West Kampar yang terletak di Desa Pendalian, Rokan Hulu, Provinsi Riau itu sebelumnya dioperasikan PT Sumatra Persada Energi (SPE) yang kini sudah tidak beroperasi karena pailit.

Tim Leader Production SPR Langgak yang saat itu bertugas melakukan pengawasan di Lapangan Pendalian West Kampar Andri menjelaskan bahwa SKK Migas memberikan tugas kepada SPR Langgak untuk menjaga dan mengawasi Lapangan Pendalian West Kampar setelah terjadi tumpahan minyak cukup besar pada 2021 silam.

"2017 lalu pernah juga kami membantu membersihkan tumpahan minyak di sini. Lalu mulai 29 Agustus 2021 kami secara resmi ditugaskan SKK Migas untuk menjaga dan mengamankan aset serta produksi minyak yang masih tersisa sekaligus mengantisipasi kembali terjadinya tumpahan minyak," kata Andri kepada Tim Jelajah Migas Riau, Senin (15/8/2022).

Selain menerjunkan personel perusahaan, SPR Langgak juga melibatkan aparat kepolisian untuk menjaga keamanan dan warga sekitar lokasi lapangan Pendalian West Kampar. Kini ada total 11 orang yang bertugas membersihkan dan menjaga sisa aset produksi tersebut, yang terdiri dari 5 pompa sumur minyak, dua tangki kapasitas besar 100 barrel, dan belasan tangki kapasitas kecil 40 barrel, serta pompa-pompa.

Dia menuturkan bahwa lapangan migas ini dulunya beroperasi mulai 2005 dan pernah mencapai produksi 500 bopd atau rerata 400 bopd menjelang akhirnya ditutup dari perusahaan kontraktor SPE, yang kini telah berstatus pailit.

Sementara itu dari 5 sumur yang masih tertinggal, terkadang terjadi natural flow yang menyebabkan minyak dari dalam bumi keluar, jika hal tersebut terjadi maka dapat menimbulkan pencemaran lingkungan bila tidak dilakukan pembersihan.

"2021 itu termasuk kasus tumpahan yang besar dari lapangan Pendalian West Kampar ini, karena tumpahan minyak sudah menyebar kemana-mana dan hampir memasuki aliran anak sungai di sekitar lokasi. Hingga kini kami terus menjaga dan kami berkomitmen untuk mengantisipasi agar tidak terjadi lagi hal serupa kedepannya," kata dia. ***