BANGKINANG - Sudah hampir dua tahun posisi Wakil Bupati Kampar belum juga terisi. Hingga saat ini, pembahasan kursi wabup masih berlanjut di kalangan internal partai koalisi.

Ketua DPD II Partai Golkar Kampar, Repol mengatakan hingga saat ini pembahasan belum mengerucut disebabkan oleh adanya beberapa nama yang disusul oleh masing-masing partai koalisi pengusung pasangan Azis-Catur pada Pilkada 2017 lalu. Dan para elit partai koalisi sama-sama ''kuekeuh'' ingin calon yang mereka ajukan bisa menjadi wakil bupati.

"Masih kordinasi antar kawan-kawan partai koalisi pengusung," ujar Repol kepada wartawan belum lama ini saat ditemui di sekretariat partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto itu.

Repol mengakui, sejak mengambil alih kursi Ketua Partai Golkar, dirinya belum melakukan pembicaraan bersama elit partai koalisi pengusung perihal siapa yang akan mereka sepakati untuk diusulkan ke DPRD.

Di masa Ahmad Fikiri masih menjabat Ketua Golkar, sebut ayah empat anak ini, pembicaraan masih berkutat pada empat nama. Pertama ada nama Ahmad Fikri, kedua ada nama Surya Darmawan, ketiga ada nama Afrizal dan keempat ada nama Hendra Yani.

"Setelah saya jadi ketua Golkar, belum ada pembicaraan mengenai kursi wabup ini," ungkap Repol.

Partai Koalisi Kampar Maju pengusung pasangan Azis Zaenal-Catur Sugeng Susanto pada Pilkada lalu ada enam. Pertama ada Golkar, kedua ada Gerindra, ketiga ada PKS, Keempat ada NasDem, Kelima ada PPP dan keenam ada PKB.

Sejak Catur Sugeng Susanto naik menjadi Bupati Kampar pascawafatnya mendiang Azis Zaenal pada akhir Desember 2018 lalu, posisi Wakil Bupati Kampar menjadi kosong sampai saat ini. Sebelum resmi dilantik jadi Bupati, Catur sempat menjadi Plt Bupati Kampar.

CSS dilantik sebagai Bupati Kampar defenitif oleh Gubernur Riau Wan Tamrin Hasyim, di Balai Serindit Gubernuran, Pekanbaru, pada 12 Februari 2019 silam, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia. ***