TELUKKUANTAN - Selamat bin Zul Israk (14) hanya bisa terbaring lemas di pangkuan ibunya, Heti Kumala Ningsih. Ia sulit menggerakkan anggota tubuh, selain bola matanya ke kiri atau ke kanan.

Menurut Fikri, Kepala Desa Simandolak Benai, kondisi seperti ini sudah dialami Selamat sejak lahir."Kaki dan tangannya lemas sejak lahir," ujar Fikri menceritakan kondisi warganya, Selasa (31/12/2019) di Telukkuantan.Dikatakan Fikri, Selamat divonis mengalami epilepsi sejak lahir. Heti bersama keluarga selalu membawa Selamat berobat, agar penyakitnya tidak kambuh."Harus rutin minum obat, kalau tidak penyakitnya kambuh," ujar Fikri.Kondisi Selamat sungguh memprihatinkan, dimana hanya tinggal tulang berbalut kulit. Menurut Fikri, Selamat berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk berobat, Selamat menggunakan BPJS mandiri."Dia tak dapat PKH dan berobat menggunakan BPJS mandiri. Saya sudah sampaikan ke Dinas Sosial tentang kondisi Selamat dan keluarganya, Dinas Sosial janji akan memasukkan sebagai peserta BPJS yang ditanggung pemerintah," ujar Fikri.Untuk saat ini, Selamat dan keluarga sangat membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari siapa saja yang ingin membantu. Bagi pembaca GoRiau.com yang ingin membantu, silahkan salurkan bantuan ke nomor rekening 765901006916538 (BRI) atas nama Fikri, Kades Simandolak."Kami sangat mengharapkan bantuan untuk meringankan beban dari keluarga Selamat. Bagi yang sudah membantu, kami ucapkan terimakasih," kata Fikri.***