PEKANBARU - Anggota DPRD Provinsi Riau, Nurzafri menyayangkan Rp264,29 miliar dana transfer APBN ke pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau yang hangus karena keterlambatan administrasi.

Menurut dia, gagal salurnya dana ini tidak sejalan dengan kondisi keuangan Provinsi Riau yang mengalami defisit anggaran.

"Kita koar-koar defisit anggaran, padahal dana yang ada saja tidak kita ambil. Makanya sangat disayangkan," kata Nurzafri di Pekanbaru, Kamis (31/10/2019).

Dengan adanya kejadian ini, dirinya berharap agar pemprov Riau lebih bergerak cepat sehingga gagal salur ini tidak terjadi lagi ke depannya. Dirinya juga menyarankan agar pemprov melakukan komunikasi dengan parlemen, jika menemukan kendala dalam penyerapan anggaran.

"Kita berharap ke depannya, pemprov bisa lebih terbuka dengan hal seperti ini. Karena kita di DPRD juga sering ke Jakarta, dan kita bisa melobi sebenarnya. Jangan seperti ini, tiba-tiba langsung dapat informasi kalau dana ini hangus," tegasnya.

Seperti yang diberitakan GoRiau.com sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DPJb) Provinsi Riau, Bakhtaruddin mengatakan, bahwa dana yang hangus ialah dana alokasi khusus (DAK) sebesar Rp209,68 miliar, dana kelurahan Rp37,94 miliar dan DID Rp16,67 miliar.***