PEKANBARU - Meski sudah disahkan sejak bulan November 2018 lalu, realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau 2019 baru berjalan 16,97 persen.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo berharap, agar lambatnya realisasi APBD ini tidak mengganggu kinerja pemerintah ke depannya, termasuk pembahasan APBD Perubahan 2019.

"Sekarang sudah bulan Mei, tetapi APBD kita baru tahapan perencanaan. Apapun itu, kita harapkan rendahnya realisasi ini tidak mengganggu kinerja pemerintah ke depannya," kata Sunaryo di Pekanbaru, Rabu (15/5/2019).

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga meminta semua pihak turut berperan agar tahapan - tahapan APBD berjalan lancar. Hal ini merujuk pada kinerja OPD yang seharusnya sigap dan cepat dalam merealisasikan serapan anggaran.

"Jadi, jangan di penghujung baru dikerjakan, karena dewan sudah mengesahkan bulan November. Memang cara kerja seperti ini harus diubah, tidak ada gunanya DPRD menggesa pengesahan jika pada akhirnya progresnya lambat," tegasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Ahmad Hijazi menyebutkan, terhitung Mei 2019 realisasi APBD Riau baru mencapai 16,97 persen dengan nilai Rp1.557.739.359.493, atau Rp1,5 triliun.

Hijazi merincikan, angka 16 persen tersebut merupakan belanja tidak langsung sebesar 10,60 persen, dan belanja langsung 6,37 persen. ***