PEKANBARU – Desa Tanjung Alai Kecamatan XIII Koto Kampar Provinsi Riau yang berada dekat dengan beberapa lokasi wisata Kampar memiliki potensi kelapa yang besar. Karena itu, bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Riau, tengah dikembangkan beberapa komoditi panganan yang berasal dari kelapa untuk mendukung kemajuan pariwisata.

Desa Tanjung Alai memiliki daya tarik berupa pemandangan alam yang indah sehingga sangat mendukung untuk kegiatan pariwisata. Jarak tempuh dari Kota Pekanbaru ke Desa Tanjung Alai hanya sekitar 2 jam.

Selain itu, Tanjung Alai juga dekat dengan beberapa lokasi pariwisata seperti Waduk PLTA Koto Panjang yang merupakan kawasan tangkapan air, serata dengan dengan situs sejarah Candi Muara Takus, Puncak Pukatan sebagai kawasan pendakian dan air terjun Pulo Simo.

Zulfan Alwi, Kepala Desa Tanjung Alai menyatakan bahwa di desa ini  banyak dijumpai tanaman kelapa. Karena itu, ia menyambut dengan baik program desa binaan LPPM Unri, dimana masyarakat diharapkan dapat mengolah buah kelapa untuk mengembangkan kegiatan pariwisata.

Tim desa binaan LPPM Unri adalah dosen Unri yaitu Prof. Dr. Ir. Aras Mulyadi, DEA; Dr. Dessy Yoswaty, SPi, MSi; Dr. Iesje Lukistyowati, MS; Dr. T. Ersti Yulika Sari, MSi; Ir. Niken Ayu Pamukas, MSi dan Ir. Adelina, MS untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan melibatkan juga mahasiswa Kukerta Unri sebanyak 10 orang diketuai oleh Fadly Armazumi yang sedang melaksanakan kegiatan kukerta Unri di Desa Tanjung Alai.

‘’Selama ini kelapa hanya dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari terutama daunnya, air kelapa, tempurung, kayu, daging buah dan sabut. Dengan pengembangan ini, diharapkan nantinya kelapa dapat menjadi produk industri olahan pangan,’’ ujar Dr. Dessy Yoswaty, SPi, MSi menyampaikan materi program desa binaan di kantor Desa Tanjung Alai, Sabtu (13/07/2019).

Sasaran Program Desa Binaan LPPM Universitas Riau ini adalah ibu-ibu PKK di Desa Tanjung Alai sejumlah 30 orang untuk melakukan kegiatan pengolahan kelapa jelly, keripik kelapa dan manisan kelapa. Kegiatan ini juga dihadiri oleh bapak Alahudin, Sekretaris Desa Tanjung Alai, perangkat desa dan masyarakat setempat.

Diharapkan program desa binaan ini dapat diterima oleh masyarakat dan  dijadikan alternatif usaha untuk meningkatkan pendapatan, termasuk mengembangkan kewirausahaan dan kepariwisataan. Salah satu desa yang diharapkan bisa menjadi daerah percontohan dalam diversifikasi produk olahan kelapa berupa kelapa jelly, keripik kelapa dan manisan kelapa.

Pada kesempatan itu, ibu Lismar, Ketua PKK Desa Tanjung Alai menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan beberapa peralatan untuk pembuatan olahan kelapa yang diberikan oleh tim desa binaan LPPM Unri ini. Beliau berharap agar program desa binaan ini terus berlanjut di Desa Tanjung Alai dan diharapkan bisa menjadi daerah percontohan dalam diversifikasi produk olahan kelapa. ***