SIAK SRI INDRAPURA, GORIAU.COM - Sengketa antara PT PLN dengan PT Wijaya Karya (Wika) terkait pembayaran sewa mesin pembangkit, sampai saat ini belum kunjung selesai. Akibatnya, impian masyarakat agar Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di Desa Sungai Rawa, Kabupaten Siak berkapasitas 25 Mega Watt segera beroperasi semakin jauh "panggang dari api". 500 ribu masyarakat Siak kembali menelan kekecewaan, janji tinggal janji.

Manajer Sektor Pembangkitan Pekanbaru Charles Leonard Damanik mengaku belum dapat memastikan kapan PLTG Sungai Rawa beroperasi. Sampai saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari PLN Pusat.

"Kalau PLN Pusat sudah beri petunjuk, kita baru bisa bergerak. Tapi sampai saat ini belum ada," ujar Charles saat dihubungi GoRiau.com, Kamis (8/1/15).

General Manager PT PLN Wilayah Riau-Kepri Dodi Pangaribuan mengatakan, untuk menyelesaikan sengketa dengan PT Wika, pihak PLN akan mengambil alih atau membeli 12 mesin pembangkit yang sudah terpasang di lokasi milik PT Wika. Sehingga, pengoperasian PLTG dapat segera dilaksanakan.

"Saat ini masih dalam proses appraisal harga. Terkait kapan pengoperasian PLTG, semua tergantung keputusan BANI, kita juga masih menunggu," ujarnya.

Sementara, Humas PT Wika Arpan enggan mengomentari terkait sengketa perusahaannya dengan PLN soal sewa mesin yang belum dibayar.

"Pada dasarnya kita menunggu keputusan bersama antara PLN dengan konsorsium PT Wika untuk mendapatkan solusi terbaik menyelesaikan sengketa ini. Keputusan itu berada di tangan PLN Pusat," ujar Arpan.

Akibat keterbatasan daya, ribuan masyarakat Siak yang berada disejumlah desa sampai saat ini belum dapat menikmati listrik dari PLN. Untuk penerangan, warga terpaksa menggunakan mesin pembangkit dari PLTD yang beroperasi hanya malam hari.

"Siak ini katanya kaya, jalan dan jembatan bagus-bagus, tapi kita di Koto Gasib ini sudah bertahun-tahun tak pernah menikmati listrik 24 jam. Listrik yang dipakai warga dari mesin PLTD harganya mahal, sebulan satu rumah membayar rata-rata Rp800 ribu, bahkan ada juga sampai Rp1 juta per bulan. Kita berharap dengan beroperasinya PLTG Sungai Rawa masalah listrik yang dikeluhkan warga selama ini dapat teratasi," ujar Yadi, warga Koto Gasib.(nal)