BOGOR – Seorang driver (pengemudi) ojek online (ojol) tewas usai terpental setelah menabrak lubang di badan jalan di Jalan KS Tubun, Kota Bogor, Jawa Barat (Jabar), Kamis (16/3/2023).

Korban tewas dengan kondisi mengenaskan. Kepalanya tertembus besi gerobak.

Dikutip dari detik.com, dalam video yang beredar tampak seorang pria tertancap besi pendorong gerobak di bagian wajah hingga tembus ke belakang kepala. Posisi gerobak tampak berada di pinggir jalan, sementara motor korban rusak di bagian depan.

Pria itu dinarasikan mengalami kecelakaan setelah menghantam lubang penutup utilitas yang berada di tengah jalan nasional di Jalan KS Tubun, Kota Bogor.

Saksi mata, Romi menyebut korban yang mengendarai motor itu tengah melaju dari arah Simpang Jambu Dua, Kota Bogor, menuju Simpang Tol Bogor Outer Ring Road (BORR).

"Kejadiannya semalam, orangnya meninggal di tempat. Serem, jadi habis hantem lubang itu, jalan agak rusak itu, dia kebanting terus pas nabrak besi yang buat pegangan gerobak, buat dorong gerobaknya, kena mukanya, nembus ke belakang," kata warga sekitar, Romi, ketika ditemui di lokasi kejadian, Jumat (17/3/2023).

"Posisi gerobak memang diparkir di situ istilahnya, yang punya pemulung, dia lagi tidur di emperan kios," tambahnya.

Pemko Tambal Lubang

Setelah merenggut korban jiwa, lubang utilitas di badan Jalan KS Tubun itu ditutup Pemerintah Kota (Pemko) Bogor.

"Status jalan ini jalan nasional, pemeliharaannya oleh pusat. Jadi langkah kita sementara. Yang pertama kita koordinasi dengan Kementerian PUPR sebagai pemilik jalan," kata Kabid Pemeliharaan Jalan Dinas PUPR Kota Bogor Dian Setiawan di Bogor.

Dian mengatakan lubang di jalan tersebut muncul karena penutup bak kontrol utilitas. Penutup lubang itu tidak permanen sehingga membuat aspal rusak dan menimbulkan lubang.

"Kemudian kita lakukan tindakan cepat, sebagai preventif untuk mengetahui apa yang menyebabkan lubang. Ternyata, setelah dicek, ini adalah lubang manhole atau semacam bak kontrol yang ada di tengah jalan. Kita sedang mencari siapa pemilik manhole ini. Di dalam lubang itu banyak utilitas," kata Dian.

Bima Akui Pemko Lalai

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengunjungi rumah duka driver ojol yang tewas tertancap besi. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan dukacitanya.

"Kami sampaikan duka cita kepada keluarga, dan kami jadikan ini sebagai peringatan. Saya minta betul-betul semua staf untuk atensi. Setiap sudut kota harus dipastikan tidak boleh membahayakan warga," kata Bima kepada wartawan, Sabtu (18/3/2023).

Bima mengakui bahwa kejadian tersebut sebagai kelalaian pemerintah. Seharusnya tidak ada pembiaran jalan berlubang seperti itu.

"Ini kejadian yang terulang ya. Menurut saya ini kelalaian pemerintah. Apapun status jalannya, tapi tidak boleh ada pembiaran," bebernya.

Menurutnya, jangan ada lagi fasilitas umum yang membahayakan warga. Sebab, keselamatan warga yang nomor satu.

"Jadi, semua harus merasa memiliki, semua harus merasa bertanggung jawab. Saya ingatkan lagi pada semua, Dinas Perhubungan, Dinas PUPR, dan bahkan camat dan lurah untuk peka," ujarnya.

"Setiap melihat jalan berlobang, jalan rusak, ataupun titik-titik yang membahayakan nggak usah pusing soal kewenangan. Saya tanggung jawab sebagai Wali Kota," sambungnya.

Bima turut menyinggung kejadian hanyutnya warga di Jalan Dadali beberapa waktu lalu. Dia mengakui bahwa itu kelalaian Pemerintah Kota.

"Ini saya ingatkan ketika ada kejadian warga yang hanyut di Jalan Dadali. Sekarang terulang lagi. Ya menurut saya ini kelalaian pemerintah kota," ujarnya.***