TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Pasca penangkapan warga yang dituduh ikut melakukan pembakaran 9 alat berat milik PT SAL, para istri (wanita) dan anak-anak dari warga yang telah ditangkap Polres Inhil masih dicekam ketakutan.

Seperti yang terlihat GoRiau.com, Sabtu (9/8/2014) saat tiba di Desa Pungkat, Kecamatan Gaung Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) desa tersebut terlihat seperti desa mati tanpa adanya aktivitas dan hanya terlihat para wanita di desa ini.

''Takut saya, tak tenang kami di sini. Malam-malam rumah kami digedor, tak ada selera makan sudah 3 hari ini,'' ujar Kurdiah (40) istri dari Pawadi yang saat ini sudah diamankan di Mapolres Inhil.

Selain itu pula, istri-istri yang lainnya ikut menceritakan hal yang senada. Dimana mereka mengatakan merasa takut dengan aparat yang membawa senjata saat menyisiri rumah-rumah mereka.

Tidak itu saja, menurut mereka seluruh peralatan mereka yang bersifat benda tajam seperti tombak, parang, kapak dan lainnya juga disita oleh aparat.

''Kami kan Petani, tentulah punya parang dan lainnya. Termasuk tombak kami gunakan untuk menombak kelapa dan berburu babi dikebun, sudah diambil semua bagaimana kami bisa bekerja,'' jelas mereka (para istri) secara bergantian.

Secara garis besar, dari apa yang mereka semua uraikan mereka menginginkan keadaan yang aman dan tenang ''Kami minta secara baik-baik jika memang ingin membawa suami kami,'' lanjut mereka.

Hingga saat ini saja, beberapa suami dari warga di Pungkat masih berada dihutan karena merasa ketakutan.''Kami tidak tau suami kami salah apa tidak, karena kemarin rame-rame yang bakar jadi dia ikut-ikut saja,'' tambah Kurdiah sambil menangis.(ayu)