PEKANBARU - Prajurit TNI dari Detasemen Rudal (Denrudal) 004 Dumai, Riau, Pratu Wahyudi yang tewas saat bertugas memadamkan kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir, menyisakan kedukaan pada catatan sejarah perjuangan Riau dalam berperang melawan kebakaran lahan dan hutan (Karlahut).

Tidak mau kejadian serupa terulang kembali, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei semakin memperkuat pasukan pemadaman karlahut dengan sejumlah peralatan dan tambahan pasukan untuk Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Dumai yang kini tengah berjuang melawan karlahut.

"Kita akan memberikan bantuan peralatan, diantaranya sepatu tahan api, alat pemadaman karlahut berupa mini strike, pompa air dan oksigen perorangan," ungkap Willem saat ditemui di posko satgas karlahut, Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Minggu (28/8/2016).

Kemudian untuk membantu pemadaman karlahut melalui mobilisasi udara (mobud), Willem akan mengirimkan dua helikopter untuk pengeboman air (water bombing) yang ada di Provinsi Sumatera Selatan agar bisa dipergunakan di Riau.

"Kita tahu setiap ada kasus karlahut, pasti lokasinya susah dan kadang tidak bisa dijangkau dengan jalur darat. Makanya kita upayakan mobud untuk melakukan water bombing," jelasnya. ***