PEKANBARU, GORIAU.COM - Pelaku usaha ekonomi kecil dan menengah di Kota Pekanbaru, Riau semakin menjerit. Tidak ada itikad dan sikap tegas dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menutup bahkan membatasi berdirinya ritel Indomaret dan Alfamart.

Bisnis waralaba tersebut semakin menjamur dan tidak ada ketegasan dari Pemko Pekanbaru untuk menyudahi izin berdiri di Pekanbaru. Bahkan, tidak hanya masyarakat sebagai pelaku usaha kecil, kalangan DPRD Pekanbaru pun sudah dibuat gerah atas pembiaran yang masih dilakukan Pemko.

Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Dian Sukheri saat berbincang dengan GoRiau.com, mengaku sudah berulang kali membahas dan mengerucutkan masalah ini. "Namun tidak ada juga respon baik dari Pemko Pekanbaru," terang Dian Sukheri.

Hal yang sama juga disampaikan Ketua Ikatan Sosial Pedagang Pasar Senapelan (ISPPS), Zaidar Albaiza. Dirinya menilai Pemko Pekanbaru seperti menutup mata dengan keluh kesah pedagang kecil.

"Jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi ekonomi masyarakat kecil. Indomaret dan Alfamart semakin menjamur, usaha mereka semakin ditinggalkan," tandas Zaidar.

Pemko Pekanbaru juga dinilai melakukan 'kesengajaan' untuk mematikan usaha ekonomi kecil masyarakat. Mereka yang seharusnya bisa hidup dengan hasil usaha kecil, namun sudah ditindas dengan menjamurnya kedua ritel tersebut.

"Ini memberi peluang untuk meningkatkan angka pengangguran di Kota Pekanbaru," sambungnya.

Menurut Zaidar, Pemko Pekanbaru seharusnya mengambil kebijakan tegas sejak awal. Jelang keduanya dibuka, sudah timbul protes dan berbagai aksi dari pelaku usaha kecil. Namun sama sekali tidak ditanggapi. "Masyarakat akan gulung tikar, peluang angka pengangguran bertambah," ungkapnya.(rul)