PEKANBARU - Almarhum Pak Syarwan Hamid adalah sosok pejuang, tidak saja sebagai prajurit TNI tetapi almarhum juga pejuang di bidang politik dan pemerintahan.

Ketika saya masih menjadi Kordinator Gabungan Kekuatan Reformasi Masyarakat Riau (GKRMR) dan kawan-kawan komponen masyarakat Riau, memperjuangkan wujudnya otonomi daerah serta bagi hasil minyak bumi dan sumber daya alam untuk daerah di tahun 1998-1999, almarhum yang ketika itu menjabat Menteri Dalam Negeri, di bawah Presiden BJ Habibie.

Berkat dukungan penuh almarhum, perjuangan mayarakat Riau yang waktu itu saya pimpin berhasil, dengan terbitnya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah yang membuat konsep Otonomi Daerah (Otda).

Begitu juga dengan Undang Undang Nomor 25 Tahun 1999 Tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Almarhum juga berjasa dalam proses pemekaran kabupaten/kota di Riau. Berkat political will almarhum, makanya Siak, Rohil, Pelalawan, Rohul, Kuansing dan Dumai menjadi Kabupaten dan Kota di Riau yang menerima otonomi daerah.

"Masyarakat Riau tidak boleh melupakan perjuangan Almarhum". Jika ketika itu bukan Pak Syarwan Hamid yang jadi Menteri Dalam Negeri, belum tentu Siak, Pelalawan, Rohil, Rohul, Dumai dan Kuansing dapat menjadi Kabupaten dan Kota seperti sekarang ini.

Saya melihat orang Melayu di Riau ini mudah melupakan jasa seseorang. Ibarat kata pepatah "lupa kacang akan kulitnya, dek karena hari dah panas".

Dalam beberapa hal, saya juga terkadang berbeda pandangan dengan almarhum, misalnya ketika almarhum mula menggagas pembentukan Laskar Melayu, saya termasuk yang tidak setuju, karena khawatir menjadi lost of control.

Tetapi saya tetap menghargai dan menghormati almarhum sebagai orang besar, yang berjiwa besar dan berwawasan luas. Almarhum juga orang yang punya prinsip dan bersikap konsisten, hal tersebut dibuktikan ketika almarhum tidak menyetujui kebijakan LAM Riau memberikan gelar adat kepada seorang Calon Presiden di tahun 2019.

Sebagai wujud sikap konsistennya, almarhum bahkan melakukan protes dengan mengembalikan gelar adat Datuk Seri Setia Lela Negara yang diterimanya dari LAM Riau. Itu membuktikan bahwa Almarhum adalah seorang yang konsisten dan punya prinsip dalan hidupnya.

"SELAMAT JALAN PAK SYARWAN HAMID, SELAMAT JALAN PEJUANG OTONOMI DAERAH." ***Penulis: Azlaini Agus