JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI, LaNyalla Mahmud Mattalitti punya misi yang sangat mengejutkan. Dia bukan hanya ingin menuntaskan tugasnya yang terhenti karena masalah pembekuan PSSI di era Menteri Pemuda dan Olahrag (Menpora), Imam Nahrawi, tetapi ingin membasmi mafia sepakbola yanag ada di tubuh PSSI.

"Terus terang aja, saya maju ini juga sengaja mau menghancurkan yang namanya mafia bola karna pada jaman saya semua mafia bola itu ngga berani. Sekarang muncul dan sudah waktunya dia dihabiskan," kata LaNyalla kepada wartawan usai menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon Ketua Umum PSSI periode 2023-2027 di Sekretariat PSSI Gedung GBK Arena Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2023).

"Dan saya yakin para voter itu juga akan mau menghancurkan para mafia bola terutama di dalam lingkaran internal PSSI," tambahnya.

Pada era kepemimpinan Djohar Arifin, LaNyalla yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum dan Ketua Badan Timnas Indonesia sukses membawa Timnas Indonesia menjadi juara Piala AFF U 19 Tahun 2013. Dan, dia juga merenovasi Kantor PSSI yang berada di Ring Road Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta.

"Kita pernah jadi juara AFF U 19 tahun 2013, punya kantor mewah, kemudian anggaran dari FIFA untuk pembinaan para wasit dan para pemain itu berjalan. Saya akan bangkitkan kembali itu jika terpilih," katanya.

Selain itu, LaNyalla juga mengungkapkan keinginannya mengembalikan pengelolaan Liga kepada para pemilik klub dan tenaga profesional. "Sekarang sudah waktunya kita harus kembalikan. Liga harus dikelola oleh orang-orang profesional," tandas LaNyalla yang bertekad menjalankan program pembinaan sesuai keinginan masyarakat sepakbola.

Soal rangkap jabatan sebagai Ketua Umum PB Muaythai Indonesia (MI), LaNyalla menyebut tidak ada masalah. "Oh gampang, ini kan soal pimpinan mengorganisir organisasi. Saya biasa, pernah menjadi ketua umum Kadin, saya pernah jadi Ketua KONI Jawa Timur, merangkap sebagai asprov pssi, jalan sama-sama bisa. Jadi, tergantung dari mana pilihan kita yang penting pendelegasian tugas." ***