PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau telah menyampaikan kepada Pemerintah Pusat bahwa kondisi 4 sungai besar di Riau yang ada saat ini sudah masuk dalam kondisi rusak berat.

Keempat sungai tersebut diantaranya Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai Indragiri dan Sungai Kampar. Limbah perusahaan dan tumpahan minyak membuat kondisi sungai semakin hari semakin mengalami penurunan kualitas.

"Kita sudah sampaikan ke Ibu Menteri (Siti Nurbaya, red) bahwa 4 sungai besar di Riau sudah berstatus rusak berat," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau, Yulwiriati Moesa.

Keluhan Pemprov Riau itu ternyata mendapat respon baik dari Pemerintah Pusat. Untuk langkah awal, dianggarkan Rp200 miliar untuk normalisasi Sungai Siak.

"Alhamdulillah usulan kita didengar. Untuk langkah awal dilakukan normalisasi Sungai Siak. Tahun ini melalui APBN dianggarkan sebesar Rp200 miliar," sambung Yulwiriati Moesa.

"Bagaimana Sungai Siak bisa sterilisasi dari kondisi yang ada saat ini. Memang tidak bisa langsung normal dari pencemaran yang ada, namun program jangka panjang ini mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik," sambungnya.

Disebutkannya, sejarah Sungai Siak yang dimiliki Riau, yakni merupakan sungai terdalam di Indonesia saat ini seharusnya bisa dimaksimalkan keberadaannya. Salah satunya tentu saja dengan keinginan Pemprov Riau untuk membangun Waterfront City di pinggiran sungai tersebut.

"Saat ini kita sama-sama tahu bahwa hampir seluruh bagian sungai sudah tercemar dengan limbah dan lainnya. Ini yang akan dilakukan Pemerintah Pusat dengan kita, serta dukungan kabupaten dan kota terkait," sambung Yulwiriati.***