AROSUKA - Jembatan yang membentang di atas aliran sungai Pangkua di Nagari Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Solok Selatan, Sumatera Barat, ambruk diterjang banjir, Jumat (13/12/2019).

Akibatnya, 808 kepala keluarga (KK) atau 3.266 jiwa di empat jorong di Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh terisolasi.

Dikutip dari republika.co.id, jembatan yang rubuh tersebut merupakan sarana utama bagi warga empat jorong untuk keluar. Keempat jorong tersebut adalah Jorong Sungai Pangkua, Kandang Baniah, Sungai Binuang dan Batang Lolo Panduang. 

Di empat jorong ini terdapat fasilitas umum seperti empat sekolah di antaranya SMA, Tsanawiyah, dua sekolah dasar dan Kantor Urusan Agama.

Sebenarnya, ada jalan alternatif pengganti jembatan yang putus tersebut. Tapi untuk menempuh jalur alternatif, warga terpaksa harus memutar jalan hingga 10 kilometer. 

Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria, mengatakan pihaknya sedang membuat pengajuan pembangunan jembatan bailey selama masa darurat. Hanya saja, proses pengerjaan belum bisa dilaksanakan karena terkendala pondasi belum dapat didirikan. 

''Memang ada rencana membangun jembatan bailey. Dinas PU sudah menyetujui. Tapi syaratnya kita (pemerintah kabupaten Solsel) harus bangun pondasi dulu. Kamarin sudah dibangun, tapi karena banjir yang tidak berhenti sehingga pondasi rusak lagi,'' ujar Muzni, Ahad. 

Muzni menyebut Pemkab akan segera membangun kembali pondasi supaya proses pengerjaan jembatan bailey segera terlaksana. Muzni menambahkan, di Solok Selatan  terdapat 12 jembatan yang terancam putus apabila banjir menerjang. 

Fitri, salah seorang warga mengatakan jembatan Sungai Pangkua merupakan satu-satunya akses masyarakat antar jorong. Selama jembatan tak bisa dilewati kata dia, masyarakat terpaksa harus memutar jalan sangat jauh melewati jalur alternatif.

Saat banjir di akhir November lalu, jembatan Sungai Pangkua juga sudah ambruk, namun masih bisa dilalui warga pejalan kaki.

Setelah kembali diterjang banjir Jumat kemarin, jembatan itu sama sekali tak dapat dilalui warga karena sudah putus. ''Sekarang warga harus memutar jauh lewat jalur alternatif,'' ucap Fitri.***