TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Belajar dari apa yang terjadi di Tolikara, Papua agar tidak terjadi di Indragiri Hilir (Inhil), para pemimpin daerah yang tergabung dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), duduk bersama dengan para pemuka agama yang ada di Negeri Seribu Parit.

Salah satu anggota Forkopimda yaitu Ketua DPRD Inhil, Dani M Nursalam, melihat bahwa permasalahan yang terjadi di bagian timur Indonesia itu harus dilihat secara utuh, dimana menurutnya permasalahan itu sengaja ditimbulkan untuk mengganggu stabilitas Negara.

Oleh sebab itu, agar permasalahan yang sama tidak terjadi di Inhil, Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak seluruh pemimpin daerah di Inhil termasuk masyarakat untuk menghindari segala bentuk yang dapat menyebabkan perpecahan.

''Kita sepakat, apa yang akan kita lakukan mesti kita diskusikan terlebih dahulu, seperti permasalahan yang terjadi di Tolikara beberapa waktu lalu, kita bisa belajar dari sana, jangan sampai kejadian yang sama terjadi di kabupaten kita,'' sebut Dani.

Meskipun di Inhil dikatakannya tidak pernah terjadi konflik antar umat beragama, namun potensi untuk terjadinya konflik menurut Dani masih tetap ada.

Seperti salah satunya permasalahan perbatasan, karena itu, ia mengajak seluruh pihak, agar menjaga diri jangan sampai persoalan perbatasan merambah menjadi konflik antar umat beragama.

Hal lain yang dapat menjadi perpecahan ditambahkan Dani pula adalah persoalan antara penduduk pribumi dan pendatang, karena menurutnya seperti apa yang terjadi di Tolikara, awal penyebabnya adalah persoalan antara penduduk pribumi dan pendatang yang kemudian akhirnya menjadi persoalan keagamaan.

Belajar dari hal itulah, Dani meminta kepada Pemerintah kususnya di Inhil agar memberikan kedudukan yang sama antara penduduk asli dan pribumi.

''Kita harus lebih menjurus kepada penyebab timbulnya konflik, dari penyebabnya itu yang perlu kita jaga, agar jangan sampai terjadi perpecahan di Negeri kita tercinta ini,'' tukas Dani.(ayu)