PEKANBARU - Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru mengatakan permintaan pangan di Kota Pekanbaru tidak sebanding dengan suplai kebutuhan yang ada. Menghadapi permasalahan ini, Kadis Ketahanan Pangan Mutia Eliza, mengatakan sangat diperlukan integrasi program dan koordinasi program dengan dinas terkait untuk mencari solusi bersama.

Ia menjelaskan, dalam agenda rapat koordinasi dewan ketahanan pangan tadi, pihaknya mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan masalah pangan tersebut. Setidaknya ada dua inovasi yang dilakukan, yaitu kawasan cadangan pangan terintegrasi dan outlet pangan puan berseri.

"Tadi kita rapat koordinasi, ada dua inovasi yang kita lakukan untuk mengahadapi permintaan pangan yang tidak sebanding dengan suplai," jelas Mutia, Selasa, (14/2019).

Menurut Mutia, untuk kawasan cadangan pangan terintegrasi juga merupakan agrowisata. Dimana tersedia gedung serba guna, peternakan, dan lokasi perikanan

"Disana kita sediakan juga toko agar para petani bisa menjual hasil pertanian mereka," ungkapnya.

Sementara untuk inovasi kedua yang dialokasikan di Kantor Dinas Ketahanan Pangan, dimana masyarakat dapat berbelanja kebutuhan pangan sehari - hari. Outlet ini ditujukan untuk menekan harga agar selalu stabil di Pekanbaru.

"Di outlet ini, selain masyarakat, ASN juga bisa berbelanja disini. Kita ada menjual beras yang didatangkan dari Sumatera Barat, gula, minyak goreng, daging beku, dan kita juga bekerja sama dengan Bulog," paparnya. ***