PEKANBARU, GORIAU.COM - Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melihatkan terjadinya penurunan kuwalaitas udara di sejumlah kawasan sekitar Malaka, Selangor, hingga Kuala Lumpur, Malaysia. Indikasinya, hal itu kembali disebabkan "pengiriman" kabut asap sisa kebakaran lahan atau hutan di Riau yang kian parah.

BNPB pada Selasa (27/8/2013) meriliskan, saat ini terdapat lebih 200 titik panas di Riau hingga menyebabkan ruang udara di sejumlah wilayah di provinsi ini tercemar kabut asap tebal.

Akibat kabut asap tersebut, bahkan telah terjadi penurunan kuwalitas udara di sejumlah wilayah di Riau, bahkan hingga ke sejumlah wilayah di Malaysia.

Menurut data BNPB, kondisi kuwalitas udara di sejumlah kawasan di Malaysia berada pada posisi sedang atau sekitar 50 hingga 65 polutan standard indeks (PSI).

Kondisi sedang tersebut mengartikan bahwa kuwalitas udara mulai tidak sehat namun masih layak untuk dihirup oleh manusia karena belum begitu menganggu kesehatan.

Sementara mesin Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) milik Pemerintah Kota Pekanbaru yang berada di Jalan Sudirman juga masih dalam kategori sedang.

Kondisi tersebut bertentangan dengan pantauan lapangan dimana kabut asap tebal mengakibatkan jarak pandang sempat berada dibawah 500 meter pada pagi hari.

Selain itu, kabut asap juga menyebabkan udara di Pekanbaru menjadi bau dan perih dimata. Sejumlah warga khususnya pejalan kaki dan pengendara tampak mengenakan masker untuk menghindari ragam penyakit akibat penurunan kuwalitas udara tersebut.(fzr)