PEKANBARU – Bullyid Indonesia sebagai mitra implementasi dari ASEAN Cybersecurity Skilling Programme (ACSP) memberikan pelatihan literasi digital, kesadaran keamanan siber, dan pencegahan pelecehan siber kepada lebih dari 2.000 penerima manfaat di Universitas Islam Riau (UIR).

Eksekutif Direktur atau Pendiri Bullyid Indonesia, Agita Pasaribu mengatakan bahwa empowerment session ini adalah rangkaian kegiatan dari ACSP yang merupakan program kerjasama antara Microsoft dan ASEAN Foundation.

"Mayoritas dari pelaku dan korban kekerasan siber belum memahami akan konsekuensi dari tindakannya maka dari itu tidak hanya diperlukan upaya penanggulangan namun upaya-upaya pencegahan salah satunya dengan edukasi mengenai keamanan digital," kata Agita.

Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus kekerasan berbasis gender-online sejak lockdown COVID-19, semakin banyak juga remaja yang mengalami permasalahan privasi dan menjadi korban kekerasan secara online.

Menyikapi hal tersebut, Microsoft dan ASEAN Foundation memprakarsai ACSP yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah keamanan siber di ASEAN dengan membantu komunitas ASEAN untuk memerangi kejahatan siber dan mengembangkan sumber daya pemuda/i Indonesia.

"Sebagai social-tech foundation, Bullyid menggabungkan pendekatan humanis untuk membantu menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat dengan melatih dan mendidik ribuan anak muda di Indonesia untuk memiliki kemawasan diri dalam berteknologi melalui Empowerment Session yang diadakan di Universitas Islam Riau," ungkapnya.

Empowerment Session ini juga difasilitasi oleh 30 trainer yang sudah dilatih sebelumnya dalam Training of Trainer pada bulan September lalu.

Selain itu juga dihadiri oleh perwakilan dari ASEAN Foundation, Direktur Eksekutif Bullyid Indonesia, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pekanbaru, Anggota DPR RI Komisi VIII Riau dan juga Rektor Universitas Islam Riau.

"Alhamdulillah, kegiatan kami mendapat sambutan hangat dari oara mahasiswa yang ingin mempelajari cara untuk melindungi perangkatnya dan terhindar dari ancaman siber," tukasnya. ***