PEKANBARU - Duta Sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Pelayanan (BNSP) Riau Yesie Dena Alfira, tak henti-hentinya mengajak para pelaku usaha kuliner di Riau, untuk selalu menggunakan tissu standar di meja makan konsumen.

Dalam mengkampanyekan standarisasi tissu dirumah makan, BNSP bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Lancang Kuning Riau dengan melakukan road show kebeberapa daerah seperti, Siak, Bengkalis, Rohil, Dumai dan Pekanbaru. Sasaran yang mereka lirik yakni beberapa rumah makan dan pelaku kuliner di wilayah Riau. Kali ini LSP LKN Riau, mencoba untuk melakukan sosialisasi standar pelayanan yang diberikan sejumlah rumah makan dan pelaku kuliner dengan tema "Mohon Maaf, Ayo Gunakan Tisuu Makan di Meja Makan Bukan Tisu Gulung".

"Di Riau ini banyak sekali macam dan jenis tissu yang beredar di minimarket maupun di Supermaket, kita mengenal berbagai macam tissu seperti tissu muka, tissu makan, dan tissu toilet. Tapi pada kenyataanya tissu toilet atau yang kerap disebut tissu gulungan ternyata juga sering kita temukan di meja makan," ungkap Yesie kepada GoRiau.com, Selasa (12/01/2015).

Sebagai salah satu Duta Sertifikasi dari BNSP, Yesie Dena Alfira merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan terhadap para pelaku kuliner khususnya di rumah makan. Bukan tanpa kendala, disaat berkampanye ia juga sering mendapati cacian dan bahkan ledekan.

"Tidak semua pengusaha atau pemilik rumah makan yang mau terima begitu saja, namun kita tetap berikan pengertian dan penjelasan yang sifatnya ajakan bukan pemaksaan. Mudah-mudahan saja dengan kampanye seperti ini banyak rumah makan yang mulai menyingkirkan tissu gulung dari atas meja makan," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Lancang Kuning Riau Drs Riyono Gede Trisongko MM mengatakan, umumnya masyarakat Indonesia menggunakan tissu apa adanya sehingga tidak sesuai dengan kegunaanya.

"Kami mensosialisasikan hal tersebut, dengan tujuan untuk kemasalahatan bersama dalam menjaga nama baik negeri Malayu yang sama-sama dicintai. Seyogyanya tissu gulung tidak dipajang dan disediakan di meja makan tapi toilet," ucapnya.

Dia menyebut, sosialisasi ini sesungguhnya sudah dilakukan sejak bulan November 2015 lalu, terhadap pengusaha yang sudah mengikuti pelatihan sertifikasi. "Kita mempunyai suatu misi dan target ke depannya bisa mencangkup semua wilayah bagian Riau daratan maupun laut, untuk saat ini hanya baru beberapa daerah saja. Pelan-pelan tapi pasti, semua akan kita sambangi," ujarnya.

Masih menurut Riyono, kampanye penggunaan tissu dengan baik sesuai standar ini akan lebih gencar mereka lakukan menjelang MEA diberlakukan di Riau. "Selain brosur kita juga memberikan pengarahan-pengarahan, apalagi nanti setelah MEA berlaku di Riau, jangan sampai orang-orang luar negeri yang ke sini masih dilayani dengan tisu yang tidak standar. Yuk, kita singkirkan tisu gulung dari meja makan," pungkasnya. ***