PEKANBARU- Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, menyesalkan peristiwa puluhan siswa di Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rohul, Riau, yang merayakan kelulusan ditengah pandemi Covid-19 dengan cara yang tidak senonoh, dan menjadi viral di media sosial.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, Kaharuddin, Senin (4/5/2020). Ia mengaku sangat kecewa dengan sikap siswa yang diketahui berasal dari SMA Negeri 1 Kunto Darussalam itu, menjadi sorotan masyarakat, bahkan hingga ke Kementerian Pendidikan dan Budaya.

Dimana, saat seluruh elemen Pemerintahan dan masyarakat tengah berjuang untuk memutus mata rantai Covid-19, dengan cara tidak membuat perkumpulan orang banyak. Justru para siswa tersebut dengan sengaja membuat kerumunan, dan tidak sampai disitu, mereka mempertontonkan sesuatu hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh seorang pelajar.

"Disdik Riau sangat menyayangkan kejadian yg membuat dunia pendidikan Riau tercemar di mata masyarakat," ungkap Kaharuddin kepada GoRiau.com, Senin (4/5/2020).

Kemudian ia membeberkan, pihaknya padahal dengan sengaja membuat pengumuman kelulusan pada malam hari, karena bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Namun tampaknya hal tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan pemerintah.

"Padahal sesuai Surat Edaran Disdik tentang kelulusan bahwa, pengumuman kelulusan dilakukan malam hari secara online sehingga tidak akan terjadi kerumunan siswa/i di sekolah yg kemudian berlanjut dengan iring-iringan di jalan raya. Apalagi kondisi daerah kita saat ini tengah diterpa penyebaran virus corona yang menyebabkan wilayah Riau masuk zona merah," tandasnya.

Terakhir Kaharuddin mengimbau, agar seluruh masyarakat untuk bersama-sama memberikan edukasi kepada anak-anaknya di rumah, dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di dunia pendidikan.

"Kalau sudah begini, apalagi yang mau dilakukan, toh anak tersebut sudah diumumkan lulus. Kita hanya bisa menghimbau agar kedepan orang tua juga ikut proaktif mengedukasi anaknya masing-masing, agar kejadian spt ini tdk terulang kembali," tutup Kaharuddin. ***