SELATPANJANG - Pasca beredarnya kasus penyebaran virus Corona atau Covid-19 diduga merupakan klaster dari PT BEP (Bintang Energi Pratama) yang beroperasi di lapangan kerja MSEA 01 EMP Mallaca Strait.

Himpunan Pelajar Mahasiswa Kecamatan Merbau (HIPMAM) khawatir dengan adanya penyebaran virus asal Wuhan tersebut. Mahasiswa menduga, adanya kasus Covid-19 berasal dari klaster perusahaan menjadi penyebab menyebarnya wabah tersebut di lingkungan masyarakat di Kecamatan Merbau. Hingga saat ini kasus tersebut terus saja bertambah.

Ketua HIPMAM, Muhammad Akmalul Hadi mengaku kecewa dengan perusahaan karena dinilai lalai menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Akibatnya, terjadi kemunculan klaster baru di tengah masyarakat Kecamatan Merbau.

"Saya merasa kecewa terhadap salah satu perusahaan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Merbau yaitu PT BEP yang dinilai lalai melakukan pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan, sehingga munculnya klaster dari perusahaan yang menyebabkan ada beberapa warga yang terdampak Covid-19, tentunya keadaan ini tentu cukup mencemaskan masyarakat" kata Akmalul Hadi, Selasa (27/4/2021).

Mahasiswa menduga, kasus Covid-19 menyebar dari karyawan perusahaan PT BEP yang terkonfirmasi positif. Namun perusahaan lalai dalam pengawasan sehingga menyebar ke lingkungan masyarakat.

"Saya minta kepada PT BEP agar lebih meningkatkan dan memperketat pengawasan di wilayah operasi perusahaan, seperti menempatkan petugas keamanan khusus setiap kali beroperasi. Sebelumnya belum pernah ada dilakukan selama 24 jam, hal itu dimaksudkan agar bisa dilakukan pengawasan ketat keluar masuknya karyawan maupun tamu luar yang mungkin bisa jadi sebagai sumber datangnya virus tersebut, tentunya agar kasus serupa tidak terulang kembali," ujarnya.

Ditambahkan, jika kejadian serupa terulang kembali, maka mahasiswa akan melakukan aksi dan meminta agar perusahaan ditutup untuk sementara waktu.

"Apabila kejadian serupa terulang kembali, secara tegaskan saya nyatakan bersama kawan-kawan Mahasiswa Kecamatan Merbau untuk melakukan tindakan aksi sebagai bentuk kekecewaan terhadap PT BEP yang lalai terhadap pengawasan dan penerapan protokol kesehatan. Kita akan hentikan dulu operasional PT ini sampai situasi benar-benar aman kembali," pungkasnya.***