BANGKINANG - Pasar Desa Kasikan, Kecamatan Tapung Hulu mengalami kebakaran. Kerugian ditaksir Rp500 juta.

Informasi yang dihimpun GoRiau.com, Senin (17/9/2018) 8 ruko milik warga hangus terbakar

Diketahui ruko tersebut adalah ruko apotik anugerah, toko serba 6000, ponsel, toko ulfa, kedai bakso, ruko pangkas tambut dan ruko grosir barang harian.

Adapun nama korban pemilik ruko tersebut adalah, Amin, Romatina, Suwarni, Dasnum, Topik, ruko dengan merk pangkas rambut cerah, Anto misnan dan Jabat. Dalam kebakaran tidak ada korban jiwa.

"Kebakarannya terjadi pada malam tadi sekitar pukul 22.00 WIB. Api membakar 8 ruko milik warga Kasikan," jelas Kapolsek Tapung Hulu AKP Agus Pranata.

Kapolsek menjelaskan penyebab kebakaran ini diduga berasal dari ruko milik salah seorang atas nama Amin. Yang mana saat awal mulanya Amin mengetahui api bermula dari rukonya saat memberikan tahukan kepada warga.

"Informasi yang kami himpun, kejadian ini berawal saat Amin pemilik toko grosir barang harian melihat api sudah membesar di dalam toko miliknya. Lalu Amin segera memberitahu kepada warga sekitar perihal kebakaran tersebut," kata Kapolsek.

Tidak lama kemudian sekira pukul 22.20 WIB tiba satu unit mobil pemadam kebakaran milik PT. BOB PHE - BSP. Dan satu jam kemudian mobil Damkar Kabupaten Kampar tiba di TKP. Dan api pun berhasil di dipadamkan.

Api berhasilnya dipadamkan sekira pukul 23.30 WIB. Tidak ada koran jiwa dalam kejadian kebakaran. Kerugian diperkirakan 500 juta rupiah," jelas Kapolsek Tapung Hulu.

Kapolsek menambahkan bahwa penyebab kebakaran ini masih dalam lidik. Hingga hari ini lokasi kebakaran masih lingkaran police line.

Dinil ketua mahasiswa se Tapung Raya sampaikan berduka cita atas kejadian ini. Ia juga menyampaikan semoga korban diberikan ketabahan menghadapi cobaan tersebut.

Selain itu ia juga berharap kebakaran ini para korban mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kampar.

"Semoga para korban kebakaran ini secepatnya mendapatkan bantuan dari pemerintah kita. Karena 8 ruko tersebut hangus terbakar, dan ini adalah musibah," ujarnya. ***