PEKANBARU – Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat setidaknya 332 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi sejak awal tahun 2022. Penularan penyakit ini disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti dengan gejala sakit demam, ruam, nyeri otot dan sendi hingga muntah dan pendarahan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru, Zaini Rizaldy Saragih mengatakan, kasus DBD saat ini masih terus bertambah meskipun tidak signifikan. Sejumlah besar pasien juga berhasil sembuh.

"Alhamdulillah tidak ada pasien yang meninggal. Sekarang hanya satu pasien yang masih dirawat, ratusan lainnya sudah sehat," ujarnya.

Namun demikian, ia mengingatkan agar warga tetap melakukan pencegahan 3 M (menguras, menutup, mengubur) genangan yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Apalagi, saat ini sering terjadi hujan.

Sementara itu, dari 332 kasus DBD yang tercatat, kasus terbesar terjadi di Kecamatan Marpoyan Damai dengan total pasien 55 orang. Kemudian 49 orang dari Payung Sekaki, 46 orang dari Tuah Madani.

"Kemudian 39 orang dari Kecamatan Rumbai, 33 orang dari Tenayan Raya, 23 orang dari Bukit Raya, 23 orang dari Binawidya. Selanjutnya 16 orang dari Kecamatan Sukajadi, 15 orang dari Limapuluh, 12 orang dari Senapelan, 10 orang dari Sail, 4 orang dari Rumbai Barat. Kemudian 3 orang dari Kecamatan Kulim, 3 orang dari Rumbai Timur, 1 orang dari Pekanbaru Kota," pungkasnya.***