RENGAT - Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau sejak bulan November 2018 lalu, mulai beransur surut.

Bahkan, sejumlah warga yang sebelumnya sempat dievakuasi ke beberapa tenda pengungsian karena rumahnya terendam, sudah kembali pulang ke rumah masing-masing.

"Air sudah surut. Warga yang sempat mengungsi sudah kembali pulang ke rumah masing-masing", kata Kepala KPBD (Kantor Penanggulangan Bencana Daerah) Inhu, R Agus Widodo, Senin (24/12/2018).

Dikatakannya, surutnya luapan air Sungai Indragiri itu sudah berlangsung sejak Kamis (22/12/2018), pekan lalu. Atas hal itu, KPBD telah melakukan pembongkaran tenda.

"Semoga kondisi ini tidak kembali terulang. Karena, tidak hanya rumah warga, banjir yang merendam Inhu juga berdampak pada kelangsungan hidup warga. Dimana, ribuan hektar lahan pertanian dan perkebunan warga tenggelam akibat banjir", terang Widodo.

Selain itu sambung Widodo, dari laporan personil KPBD dilapangan, banjir kali ini juga telah merusak beberapa ruas jalan.

"Banjir tahun ini juga sudah merusak infrastruktur jalan. Kondisi yang terparah berada di jalur penghubung antara Kecamatan Peranap dengan Batang Peranap. Badan jalan amblas sepanjang 20 meter", tutupnya menerangkan.

Sebagai mana yang diberitakan GoRiau.com sebelumnya, pada musim banjir tahun ini, sedikitnya ada 13 dari 14 kecamatan yang ada di Inhu, terkena dampak banjir.

Bersama itu, beberapa ruas jalan daerah putus diterjang banjir, dan puluhan sekolah juga ikut terendam. Ribuan areal pertanian terendam bahkan ada yang gagal tanam dan panen. ***