BENGKALIS, GORIAU.COM - Tak puas dengan kondisi politik dan pemerintahan di Bengkalis akhir-akhir ini, akhir Oktober, Gerakan Rakyat Bengkalis Bangkit (GRBB) akan menggelar aksi yang lebih besar dari aksi yang pernah dilakukan. Dan saat ini seluruh elemen GRBB telah melakukan konsolidasi dengan simpul-simpul kekuatan yang ada di Bengkalis dan di kecamatan-kecamatan.

Aksi tersebut nantinya tidak hanya akan diikuti masyarakat dari Kecamatan Bengkalis, tapi juga dari dari Bantan, Bukit Batu, Siak Kecil, Mandau, Pinggir serta Pulau Rupat. Dan informasi yang dihimpun Minggu (21/10/2012) siang tadi, presidium GRBB terus melakukan persiapan secara kontiniu, termasuk menggelar rapat-rapat di salah satu hotel di Bengkalis serta di kecamatan masing-masing.

Aksi juga dikabarkan tidak hanya dilakukan di Kantor Bupati dan DPRD Bengkalis, tapi juga ke Kejaksaan Negeri Bengkalis dan Polresta Bengkalis dengan mendesak aparat penegak hukum memproses kasus-kasus dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat di daerah tersebut. Diantara mendesak aparat penegak hukum memeriksa seluruh personil di ULP Bengkalis terkait adanya dugaan pengaturan pemenang tender, dugaan mark up proyek Lapangan Tugu tahun 2011.

Salah seorang tokoh muda dari Bantan, Aris Fadilla dikonfirmasi, Minggu (21/10/2012), mengakui kalau masyarakat di sembilan desa di Kecamatan Bantan sudah melaksanakan rapat tentang rencana aksi ini. Namun sejauh ini ia mengaku belum mendapat kepastian kapan rencana aksi tersebut, karena para koordinator aksi serta koordinator lapangan di Bengkalis masih melakukan persiapan.

''Rencana aksi demo dengan massa yang lebih banyak lagi memang direncanakan berlangsung akhir Oktober ini. Perwakilan masyarakat dari sembilan desa di seluruh kecamatan sudah mengadakan rapat, jadi tergantung dari koordinator GRBB di Bengkalis, kapan tangggal pastinya,'' ujar Ketua Ikatan Pemuda Bantan ini.

Bahkan isu bakal adanya demo besar-besaran pada akhir Oktober itu juga sudah tersebar luas ke masyarakat melalui pesan singkat dari seluler secara berantai. Bahkan isu demo juga tersebar sampai ke ibu-ibu rumah tangga, tukang becak, tukang ojek sampai pedagang di pasar-pasar tradisional di Pulau Bengkalis.

Salah seorang anggota presidium GRBB, Akramudin Noer saat dihubungi kemarin, menyebutkan bahwa GRBB akan melaksanakan aksi lanjutan dengan berbagai tuntutan. Mereka mengaku kecewa dengan sikap DPRD Bengkalis yang telah membohongi masyarakat soal penggunaan hak interpelasi, karena dewan diduga telah bermain mata dengan eksekutif.

''Saat ini seluruh elemen di GRBB tengah menyiapkan strategi aksi akhir bulan ini. Rencananya kita akan melaksanakan aksi, Kamis (25/10/2012) dan Jumat (26/10/2012) tapi karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha, terpaksa kita undur. Aksi nanti akan menggerakkan massa yang lebih banyak lagi, karena DPRD juga sudah tidak peduli dengan tuntutan masyarakat,'' tegas pria yang akrab disapa Pak Usu ini.

Wakapolres Bengkalis, Kompol Jhon Wesley ketika dihubungi terkait bakal adanya aksi demo besar-besaran, mengatakan, sejauh ini Polres belum menerima laporan atau pemberitahuan tentang bakal adanya aksi demo akhir Oktober ini.

''Belum ada pemberitahuan secara resmi. Silahkan masyarakat berdemonstrasi menyampaikan aspirasi asal tidak anarkis,'' ujar Wakapolres. (jfk)