SELATPANJANG, GORIAU.COM - Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kepulauan Meranti meminta Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) menindak tegas Agen Penyalur Minyak Subsidi (APMS) yang mengabaikan jatah premium lebaran. Akibatnya, premium yang katanya mendapat tambahan 150KL tetap terasa langka dan dijual mahal di Selatpanjang dan sekitarnya.


Pernyataan itu dilontarkan Wakil Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Meranti, H Falzan Surahman SSi, kepada GoRiau.com, Sabtu (2/8/2014) pagi. Kata Falzan, komisi II DPRD meminta Disperindag bertindak tegas dan menjatuhkan sanksi tegas ke APMS yang terkesan memainkan jatah premium lebaran.
"Kita minta Disperindag bertindak tegas dan kita juga mendukung sanksi tegas ke APMS yang telah mengabaikan jatah premium lebaran. Karna dengan kejadian ini, masyarakat menjadi sulit mendapatkan BBM, masalah klasik ini terus saja terulang," kata Falzan.
Padahal, Kepala Dinas Disperindagkop-UKM Kepulauan Meranti, Syamsuar Ramli, Rabu (23/7/2014) yang lalu mengatakan bahwa, memasuki Ramadan dan menghadapi Idul Fitri 1435 H penggunaan terhadap BBM cenderung meningkat seperti tahun-tahun sebelumnya. Dikuatirkan kondisi itu malah membuat BBM menjadi langka, makanya tahun ini kembali kita ajukan penambahan quota BBM jenis premium sebesar 150 KL (kilo liter) ke Pertamina.
Namun, kenyataannya premium subsidi jenis bensin itu tetap terasa langka dan dijual mahal oleh beberapa pengecer.
Pantauan GoRiau di beberapa tempat, di Desa Alai Tebing Tinggi Barat premium subsidi jenis bensin sempat dijual Rp15 ribu perbotol aqua besar, di Desa Mekong bensin subsidi dijual Rp17 ribu perbotol pepsi ukuran 1.5 liter.
Yang lebih parahnya, di Selatpanjang yang merupakan Ibukota Kepulauan Meranti, bensin subsidi sempat terasa sedikit langka dan dijual dengan harga Rp15 ribu untuk satu botol aqua 1.5 liter, bahkan ada yang menjual 1 botol aqua ukuran 1.5 liter Rp20 ribu namun tidak penuh.
"Biasanya dijual Rp12 ribu atau Rp13 ribu perbotol, tapi karena susah dapatkan ya sudah saya beli saja Rp20 ribu untuk 1 botol aqua, itupun tidak penuh. Bisa naik haji pengecer minyak," kata Dina (19) kepada GoRiau.com.(zal)