PEKANBARU, GORIAU.COM - Sebanyak 35 orang anggota rombongan Jawatankuasa Dato 'Dato' Adat Istana Besar Seri Menanti, Negeri Sembilan Darul Khusus, Malaysia, melakukan kunjungan silaturahmi ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAM Riau), di Balai Adat Melayu Riau, Minggu (19/10/2014).

''Kunjungan kami ke Lembaga Adat Melayu Riau ini untuk mempererat jalinan silaturahmi antara kita sesama Melayu dan mencari kembali jejak sejarah kemelayuan antara Negeri Sembilan dan Riau,'' kata pimpinan rombongan Dato’ Hj. Ibrahim Jahaya, kepada wartawan, usai bertemu Ketua Umum Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAM Riau H Tenas Effendy, Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAM Riau Al Azhar dan pengurus LAM Riau lainnya.

Menurut Ibrahim yang juga mantan Penyelaras Adat Istiadat Istana Besar Sri Menanti Negeri Sembilan, Darul Khusus ini, mencari kembali jejak sejarah kemelayuan antara Negeri Sembilan dengan kawasan Riau termasuk Siak.

Dia memberi contoh antara orang Siak dengan Negeri Sembilan memiliki banyak persamaan seperti dalam bahasa daerah yang dipakai, dan begitu juga dengan bentuk rumah lontik yang ada di Riau.

Jika di Malaysia ada bahasa kebangsaan dan di Indonesia ada bahasa nasional, bahasa daerah yang diungkapkan dan digunakan di Negeri Sembilan memang ada kesamaan dengan bahasa yang digunakan di Riau yaitu banyak menggunakan huruf ‘o’.

''Melayu yang ada di Negeri Sembilan juga seperti Melayu yang ada di Riau, penjajahlah yang memisahkan kita ini,'' kata Ibrahim.

Dia berharap agar orang Melayu merasa bangga dengan bahasa Melayu sebagaimana orang lain bangga dengan bahasa mereka.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/19102014/lam2jpg-1489.jpgPengurus LAM Riau berfoto bersama dengan rombongan dari Negeri Sembilan.Ketua Umum MKA LAM Riau H Tenas Effendy pada kesempatan tersebut antara mengungkapkan perlunya melestarikan nilai-nilai asas adat dan budaya Melayu kepada generasi muda.

Di Riau sendiri berbagai upaya telah dilakukan seperti dengan adanya perda untuk memakai pakaian Melayu seminggu sekali pada hari tertentu. ''Termasuk nantinya upaya untuk menggunakan bahasa Melayu sehari dalam seminggu,'' kata Tenas.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAM Riau Al Azhar memperkenalkan LAM Riau kepada rombongan dari Negeri Sembilan Malaysia dan bagaimana lembaga itu berdiri.

Selanjutnya dia memaparkan mengenai geografis Provinsi Riau dimana di Riau terdapat empat sungai besar yang membentang yang mana keempatnya memiliki sejarah masing-masing dan menjadi kebanggaan masyarakat sekitar.

Adapun empat sungai itu adalah Sungai Siak, Sungai Rokan, Sungai Kampar, dan Sungai Indragiri atau Batang Kuantan. ''Tiga sungai diantaranya berhulu di Bukit Barisan, sementara Sungai Siak hanya berhulu di rawa-rawa,'' katanya.

Berkaitan dengan adat-istiadat, Al Azhar sempat menyampaikan kekhawatirannya jika anak-anak muda tidak lagi menjadikan orang-orang tua dan tokoh adat sebagai rujukan. “Mereka sepertinya mencari rujukan seperti dari internet dan lainnya,” kata Al. ***