SIAK SRI INDRAPURA - April Group dilibatkan dalam pengelolaan Taman Nasional Zamrud. Hal ini senada dengan pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar yang mengatakan bahwa pengelolaan Taman Nasional Zamrud harus melibatkan beberapa pihak seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.

"Pengelolaan secara kolaboratif yang dipimpin Pemerintah Provinsi Riau akan melibatkan melibatkan beberapa pihak termasuk BUMN seperti Pertamina dan swasta," sebut Siti Nurbaya.

Kerjasama dengan banyak pihak tersebut bertujuan untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan pengelolaan Taman Nasional Zamrud menjadi lebih baik dan bertanggung jawab. "Karena itu perlu keterlibatan beberapa pihak menjadi sangat penting."

Sementara itu, Managing Director APRIL Group Indonesia Operations Tony Wenas sebagai salah satu pihak yang dilibatkan pemerintah dalam pengelolaan kolaboratif Taman Nasional Zamrud tersebut merasa senang.

"Kerjasama itu dapat terwujud karena adanya kesamaan visi antara pemerintah dan APRIL Group untuk melindungi kawasan konservasi agar fungsi gambut tetap terjaga dari kerusakan dan penjarahan," ungkapnya.

Menurutnya, dukungan berupa bantuan untuk pemulihan kawasan konservasi di area seluas 50 hektar untuk dijadikan kawasan konservasi Kampar terpadu telah disepakati melalui penandatangan kerjasama (Memorandum Of Understanding/MoU) antara Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan APRIL Group di Jakarta, pada 29 Juni 2016 lalu.

"Kami siap bahu-membahu dengan pemerintah untuk melakukan konservasi yang terfokus pada pengelolaan dan perlindungan dalam bentuk bentang alam," tegasnya.

Lanjutnya, hal itu merupakan perluasan program Restorasi Ekosistem Riau (RER) di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang. RER merupakan merupakan kolaborasi antara APRIL Group, Fauna & Flora International dan LSM sosial BIDARA untuk merestorasi hutan gambut seluas 150 ribu hektar. Dalam kawasan RER terdapat 492 spesies tanaman dan hewan. ***