KUALAKAMPAR, GORIAU.COM - Meski produksi padi di Pelalawan mulai mengalami peningkatan dan kualitas mulai terjaga, namun soal harga, petani Pelalawan masih harus mengurut dada karena sebagian besar petani masih tergantung pada tengkulak. Ke depan, diharapkan Pemkab dan petani membangun kerjasama dengan BUMD membangun kerjasama untuk menampung hasil panen terutama saat panen besar.

Demikian dikatakan Kepala Dinas Pertanian dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan Drs H Atmonadi, MSi kepada wartawan, Jumat (21/9/2012).

''Hingga saat ini belum adanya koperasi yang bisa mengakomodir hasil panen sehingga harga gabah menjadi permainan tengkulak. Kita belum punya badan usaha atau bapak angkat yang menampung hasil panen agar harga gabah stabil. Karena itu, petani masih banyak bergantung pada tengkulak. Mereka terpaksa melakukan karena kebutuhan,’’ terangnya.

Atmonadi yang juga pernah menjabat sebagai Asisten II ini mengatakan, agar pada saat hasil panen melimpah, pihaknya sedang mengupayakan peningkatan peran koperasi, BUMD dan lainnya serta pembangunan gudang sentral.

''Kalaupun ada kerjasama dengan BUMD, namun BUMD belum mampu mengakomodir seluruh hasil panen masyarakat, makanya peningkatan kerjasama dengan koperasi sekaligus pengadaan gudang. Rencananya tahun 2013 mendatang gudang itu sudah dibangun,''ujarnya.(kst)