SELATPANJANG - Rudi warga Jalan Hidayah Alahair Timur, Kelurahan Selatpanjang Selatan, Kepulauan Meranti, Riau, Jumat (27/11/2015) siang meminta maaf secara terbuka ke pasangan H Irwan - Said Hasyim (proBISA). Laki-laki yang sering dipanggil Rudi Orgen ini meminta maaf lantaran telah menyebarkan fitnah tentang pasangan proBISA sehingga ia berurusan dengan hukum.

Permintaan maaf Rudi disaksikan ribuan warga yang saat itu menggelar pengajian (milad pengajian Al-Hidayah ke 30) di Jalan Banglas Selatpanjang.

Kata Rudi, Ia telah dimanfaatkan oleh tim lain, untuk menyebarkan selebaran (kertas, red) yang berisi isu-isu tentang pasangan proBISA, terutama kepada Irwan mantan Bupati Meranti. Dimana, Irwan dikatakan telah menjadi terpidana korupsi, yang tak lama lagi akan di proses oleh KPK, dan kejaksaan.

Saat menyebarkan selebaran itu, Rudi mengaku tidak khawatir. Sebab, sebelumnya Ia dijanjikan akan mendapat perlindungan, andai nantinya berhadapan dengan hukum.

Rupanya, janji tinggal janji. Rudi dilaporkan oleh tim proBISA ke polisi karena dianggap telah merugikan pasangan Irwan - Said Hasyim. Selama diperiksa pihak kepolisian, Rudi mengaku tidak mendapat pertolongan sebagaimana yang dijanjikan.

"Saat saya diproses, tak satu pun yang membantu saya. Dengan perbuatan yang saya lakukan ini, saya sudah merugikan masyarakat Meranti. Saya juga merasa ditipu," jelas Rudi.

Akhirnya, merasa bersalah, Rudi langsung meminta maaf di hadapan ribuan ibu-ibu pengajian. Permintaan maaf Rudi Orgen ini tidak hanya di bibir, tetapi memakai surat perjanjian secara tertulis. "Saya minta maaf kepada Pak Irwan, atas perbutan saya yang telah membuat isu-isu yang tak benar," kata Rudi dengan menyesal.

Mendengar permintaan maaf Rudi itu, calon Bupati Kepulauan Meranti H Irwan MSi mengaku telah memaafkan dengan hati yang ikhlas. Irwan juga berpesan agar kedepannya jangan lagi pernah dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dengan menghalalkan segala cara.

"Kalau dia sudah mengaku salah atas perbuatannya, saya memaafkan. Sebab, kita manusia ini tidak luput dari kekurangan dan khilaf," kata Irwan.

Sementara itu, T Mustafa yang berhasil dikonfirmasi GoRiau, Sabtu (28/11/2015) mengaku tidak tahu permasalahannya. Kata T Mustafa, mereka hanya menyampaikan visi misi kedepannya dan tidak mau ambil tau masalah orang lain.

"Masalah orang melanggar hukum klarifikasi kepada orang yang bersangkutan. Ini pun saya tidak tahu siapa orangnya, saya tidak tahu tim siapa dia, bisa tim saya bisa tim orang atau hanya mengadu domba," kata T Mustafa membantah.

Kemudian, ketika ditanya apakah dengan tudingan ini Tim Bermutu merasa dirugikan sehingga akan membawa permasalahan ini ke ranah hukum, T Mustafa tidak menjawab dengan jelas. Tidak begitu banyak Ia menanggapi permasalahan tudingan telah menyebar fitnah ke pasangan proBISA, tim nya meminta masalah ini tidak digiring (diberitakan, red).

"Jangan ini yang digiring. Sudah," kata beberapa tim Bermutu sambil membawa T Mustafa keluar dari area debat publik.

"Yang harus digiring itu masalah DPT," tambah tim Bermutu lagi.

Namun, saat melangkah pergi T Mustafa berkata bahwa kalau memang betul adanya, aparat hukum harus segera bertindak. "Aparat hukum harus segera bertindak," ujar T Mustafa lagi, namun Ia sendiri tidak akan melapor masalah tudingan ini ke polisi.

"Dalam politik menjelekkan orang itu biasa. Tapi saya tidak begitu," tambahnya sambil berlalu. ***