BANGKINANG, GORIAU.COM - Kementerian Perhubungan telah menyiapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembebasan lahan jalur kereta api lintas Sumatera termasuk di Provinsi Riau.

"Semuanya dari APBN, termasuk pembebasan lahan. Hanya kami butuh koordinasi dengan daerah untuk memuluskan rencana ini," kata Menhub Ignasius Jonan melalui Staf Khusus Kemehub Hadi saat berkunjung ke Pekanbaru, Jumat (13/3/2015) siang.

Ia mengatakan, nantinya Pemerintah Provinsi Riau diharapkan dapat memperlancar segala urusan administrasi berkaitan dengan pembangunan jalur kereta api lintas Sumatera. Termasuk dalam pengurusan analisis dampak lingkungan (Amdal).

"Karena kalau tidak ada Amdal tidak jalan. Makanya harapan kami kepada daerah, segala bentuk administrasi segera dibantu dan dilancarkan," katanya.

Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan pihaknya senantiasa siap untuk membantu dalam percepatan pembebasan lahan untuk jalur kereta api Trans Sumatera itu.

"Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota," katanya.

Pemerintah Kabupaten Kampar juga telah menyatakan dukungan pembangunan jalur kereta api (railway) lintas Sumatera yang dipastikan juga akan melalui sejumlah daerah di Kampar.

"Pada intinya, Kampar sangat siap untuk mendukung rencana pembangunan jalur kereta api tersebut sebagai upaya mendongkrak perekonomian rakyat," kata Bupati Jefry Noer.

Seperti diketahui, pemerintah pusat melalui Kementrian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun jalur kereta api (railway) lintas Sumatera sepanjang lebih seribu kilometer dengan nilai yang mencapai Rp30 triliun. Akses transportasi ini dipandang potensial untuk mengejar ketertinggalan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Indonesia, Hermanto mengatakan, proyek tersebut akan menjadikan Provinsi Riau sebagai daerah yang potensial sebagai persinggahan kereta lintas Sumatera. Dengan demikian, Riau cukup substansial dalam pengembangan akses transportasi tersebut.

Ia mengatakan, jalur kereta api tersebut dirancang dengan melewati beberapa daerah kabupaten/kota di Riau meliputi Duri, Pekanbaru, Kampar, Dumai hingga beberapa kawasan pelabuhan, seperti Tanjung Buton dan Kuala Enok dengan luas hampir 500 kilometer.

Sebelumnya pihak kementerian juga telah melakukan pembahasan dengan pemerintah daerah di Pekanbaru, terutama Kepala Dinas Perhubungan Riau.

Pembahasan tersebut, lanjut dia, adalah untuk percepatan pembangunan rel kereta api se Sumatera yang diharapkan pemda juga dapat membantu kelancaran proyek ini.

Untuk pengembangan, kata dia, akan dimulai dari Rantau Perapat Sumatera Utara. Kemudian lanjut ke Riau, Sumbar dan Palembang dengan panjang 1.071 kilometer meter dan diprogramkan dalam lima tahun ke depan selesai. (rls)