BANGKINANG, GORIAU.COM - Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengagumi potensi objek wisata yang ada di Kabupaten Kampar dan meyakini penggalian dan promosi berkelanjutan akan membawa Provinsi Riau lebih dikenal secara nasional bahkan internasional.

"Salah satunya adalah keberadaan Candi Muara Takus. Objek wisata ini menjadi andalan tidak hanya bagi Pemerintah Kabupaten Kampar namun juga Pemerintah Provinsi Riau," kata Firdaus kepada pers di rumah dinasnya di Pekanbaru, Jumat (6/3/2015) siang.

Candi Muara Takus merupakan objek wisata andalan Kampar yang menampilkan objek wisata bersejarah dan merupakan bukti jejak adanya Kerajaan Sriwijaya.

Candi Muara Takus ini juga terbilang langka di Riau mengingat kota ini hanya memiliki satu objek wisata yang berupa candi dengan keindahan tersendiri. Selain itu lingkungan sekitar yang terawat dengan baik membuat pengunjung nyaman berada di tempat ini. Candi Muara Takus ramai dikunjungi, terutama pada akhir pekan dan hari libur.

Bupati Kabupaten Kampar Jefry Noer mengatakan, pihaknya sangat serius menata objek wisata andalan tersebut salah satunya dengan membangun jalan atau akses darat menuju ke lokasi tersebut.

"Ini adalah magnet yang selama ini telah menyedot banyak wisatawan, baik itu lokal maupun mancanegara," katanya.

Jefry mengatakan, pihaknya juga mewacanakan kedepan Kabupaten Kampar akan menjadi lokasi agrowisata nasional yang di dalamnya terdapat berbagai kawasan pertanian.

Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, selain candi, di Kabupaten Kampar juga terdapat banya objek wisata andalan Riau, bahkan kebun binatang berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru itu.

Selain di Kampar, juga banyak objek wisata lainnya di berbagai kabupaten/kota di Riau yang sebenarnya mampu untuk menarik minat wisatawan.

Makanya, lanjut dia, menyadari bahwa Pekanbaru sebagai sebuah kota dengan letak geografis yang strategis, ke depannya Pekanbaru akan dijadikan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) atau yang lebih dikenal dengan pergelaran pameran dan pertemuan.  

"Pekanbaru sebagai kota tujuan MICE memang sudah dicanangkan sejak beberapa tahun belakangan. Banyak hal menurut yang menjadi pertimbangannya," kata dia.

Menurut Firdaus bukan hanya letak geografis saja. Kota ini berada di tengah Sumatera dan termasuk sebagai kota yang dilewati sebagai jalur perdagangan internasional.

"Tapi sayangnya, ibu kota Riau ini tak seperti kota-kota lain di Sumatera yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA)," katanya.

Firdaus menyebutkan bahwa wilayah Pekanbaru dengan luas 632.26 kilometer persegi hampir sama besarnya dengan wilayah Jakarta, hanya saja saat ini yang baru dikembangkan baru lah sebanyak 30 persen saja. Padahal dalam Perencanaan Tata Ruang, kota ini dapat dikembangkan hingga 70 persen dari luas wilayahnya. Sedangkan jumlah penduduk saat ini sudah mencapai 1,1 juta penduduk.

Melihat data ini, Firdaus mengerucutkan kembali apa yang bisa dikembangkan di Pekanbaru. Maka ada beberapa sektor andalan yang dapat dikembangkan.

"Pertama, sebagai kota yang dipakai sebagai jalur perdagangan internasional menjadikan Pekanbaru sebagai kota yang kuat dalam bidang jasa dan perdagangan. Lalu yang kedua, dapat menumbuhkan gairah pariwisata, khususnya menjadi unggulan dalam bidang pariwisata MICE," katanya. (rls)