RENGAT,GORIAU.COM - Setelah petani karet merintih akibat harga harga getah merosot tajam sejak satu tahun terakhir, saat ini petani kelapa sawit di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) juga merasakan hal yang sama. Dimana, sejak satu bulan terakhir harga kelapa sawit mengalami penurunan drastis.

Yang mana, saat ini harga kelapa sawit mencapai level terendah, yaitu Rp600 rupiah per kilogram. Kondisi ini membuat seluruh petani di Kabupaten Inhu menjerit.

"Sebulan yang lalu, harga kelapa sawit cukup menjanjikan, yakni berkisar antara Rp1250 hingga Rp1400 per kilogram. Namun, saat ini harga tersebut turun drastis dan bahkan mencapai level terendah, yaitu Rp600 rupiah per kilogram", ungkap Bidin (45) salah seorang warga Pematang Reba, Kecamatan Rengat Barat, Inhu saat ditemui GoRiau.Com, Rabu (19/8/2015) di Pematang Reba.

Akibat merosotnya harga sawit tersebut ujar Bidin, tentunya membuat para petani di Inhu menderita. Sebab, dua komoditi (karet dan sawit) yang merupakan sumber penghasilan petani saat ini sudah tidak lagi memiliki nilai jual.

Hal itu diperparah oleh harga sembako dan kebutuhan pokok lainnya yang terus mengalami penaikan dan melambung tinggi. Sehingga, penghasilan petani tidak lagi seimbang dengan pengeluaran. Ibarat pepatah, besar pasak daripada tiang, tuturnya.

"Dengan demikian, sebagai petani saya berharap agar pemerintah dapat mencarikan jalan keluar untuk semua ini, baik pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat, sehingga penderitaan rakyat kecil seperti kami ini bisa berakhir", pungkasnya.(jef)