TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Meskipun dalam Pasal 34 ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa fakir miskin dan anak-anakterlantar dipelihara oleh Negara, faktanya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) masih saja ada anak dan fakir miskin yang terlunta-lunta menjalani hidup.

Seperti yang dialami Rian (17) dan Gustamar (73), dua orang ini telah lebih dari 1 minggu berada di Ruangan Perawatan Bedah, beringin 1 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan, namun tidak ada satu orang keluargapun yang menjenguk sehingga ke 2 nya tidak tahu mesti pulang kemana setelah selesai menjalani pengobatan.

Seperti yang ditututrkan Rian (17) kepada GoRiau.com, Selasa (30/9/2014), ia bahkan datang sendiri ke RSUD untuk menjalani operasi karena kedua orang tuanya sudah meninggal. tanpa ada yang menjenguknya selama dirumah sakit bahkan ia juga bingung mau pergi kemana setelah keluar dari rumah sakit nantinya.

''Saya bekerja biasanya cari ikan, namun karena sekarang sakit-sakitan tidak tau mau gimana lagi. Kemarin numpang tinggal di rumah teman, karena sudah sakit begini siapa lagi yang mau merawat,'' tutur Rian sembari menahan sakit pasca menjalani operasi.

Cerita berbeda dituturkan oleh Gustamar (73), kakek yang biasa hidup dari belas kasihan orang lain ini awalnya pingsan di Pasar Tembilahan, kemudian diantar ke RSUD Puri Husada oleh seorang tukang becak.

''Keluarga saya sudah tak peduli dengan saya. Karena saya sudah tua dan penyakitan. Ini saja saya bingung sudah selesai mendapatkan pengobatan mau pulang kemana. Saya pikir kembali ke Pasar saja, tidur dan tinggal di depan toko-toko di sana juga tidak apa-apa,'' jelas Gustamar.

Sementara itu, Pihak Dinas Sosial (Dinsos) Inhil sebagai instansi terkait yang mengurusi hal ini tidak memperlihatkan kepeduliannya, padahal dikatakan pihak RSUD sebelumnya sudah ada pihak dari Dinsos yang datang menjenguk keadaan Rian. Namun hingga 1 minggu Rian dirawat tak ada tindak lanjut yang diambil oleh Dinas Sosial.

Saat dihubungi GoRiau.com melalui telpon untuk mengkonfirmasikan masalah ini, pihak Dinsos pun tidak memberikan jawaban. Meskipun nomor yang dihubungi dalam keadaan aktif.(ayu)